Hati-hati Klaim Produk Herbal Sebagai Penyembuh COVID-19
- dw
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor Amin Soebandrio juga mengemukakan hal serupa. Pemerintah menurutnya mendukung pengembangan obat-obatan herbal dalam posisinya sebagai suplemen bukan “sebagai obat spesifik anti COVID-19”.
“Obat-obat herbal itu sifatnya bukan untuk menyembuhkan jadi kalau ada klaim obat itu bisa menyembuhkan pasien dengan COVID-19 maka itu pasti tidak benar,” ujar Amin saat diwawancara DW, Selasa.
Menurut Amin, jika obat-obatan herbal diklaim mampu menyembuhkan COVID-19, maka harus dibuktikan melalui uji klinis dan pengujian secara mikrobiologi. “Dalam arti kalau microbiological outcome-nya harus diuji virusnya,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan para produsen obat-obatan herbal untuk menghindari klaim berlebihan terkait penyembuhan COVID-19. Sementara masyarakat ia minta lebih jeli menyaring informasi yang valid terkait produk-produk herbal.
“Kalau diklaim sebagai penyembuh itu musti berhati-hati kita lebih baik menerima bahwa produk-produk herbal itu lebih berfungsi sebagai suplemen, meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh saja,” ujarnya. (gtp/as)