3 Herbal Ini Disebut Bisa Kembalikan Imun yang Terganggu
- U-Report
VIVA – Imunomodulator merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons imun, mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, sehingga mampu mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.Â
Menjaga imunitas agar tetap seimbang tentu sangat penting, sebagai bentuk pertahanan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus corona. Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi bahan-bahan yang mengandung atau bersifat imunomodulator.Â
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si, menyebut beberapa herbal asli Indonesia, ternyata mengandung Imunomodulator yang sangat bermanfaat untuk menjaga imunitas. Apa saja?Â
"Pertama meniran. Meniran ini adalah imunomodulator asli Indonesia. Pada penelitian sudah dibuktikan melalui uji klinik yang menunjukkan hasil mempercepat penyembuhan infeksi cacar air," ujarnya saat media talkshow online peluncuran Fatigon Promuno dari Kalbe, Selasa 4 Agustus 2020.Â
Baca juga:Â Herbal Ramuan Hadi Pranoto Bikin Geger, Dibuat dari Bahan Apa Sih?
Kemudian, menurut dokter Inggrid, keunggulan meniran yang lain adalah aman dikonsumsi jangka panjang, sehingga tidak ada batas maksimal pemakaian. Selain itu, meniran juga tidak kontra indikasi terhadap penyakit autoimun.Â
"Herbal kedua ada jahe merah, yang bersifat imunostimulasi. Dan dia mempunyai sifat imunomodulator yang seimbang juga. Dia juga bersifat anti radang, maksudnya adalah sebagai imunosupresi, jadi dia bisa menekan respons imun yang terlalu berlebihan. Jadi, termasuk seimbang antara sifat imunostimulasi dan imunosupresi," tutur dia.Â
Sebagai informasi, imunostimulasi adalah substansi yang menstimulasi sistem imun dengan meningkatkan aktivitas komponen sistem imun untuk melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan Imunosupresi merupakan substansi yang dapat menekan respons imun berlebihan.Â
"Nah keunggulan yang lain, jahe merah ini dapat meredakan keluhan-keluhan yang terjadi akibat infeksi virus, misalnya meredakan batuk. Kemudian meredakan gangguan pencernaan, misalnya kembung, mual dan lain-lain. Dan yang paling penting untuk pemakaian jangka panjang," kata dia.
Yang terakhir adalah sambiloto yang juga bersifat imunostimulasi. Dalam berbagai penelitian ditemukan bahwa sambiloto bersifat antivirus. Menurut Inggrid, banyak virus-virus yang bisa diatasi dengan sambiloto.Â
"Walaupun memang kita belum melaksanakan penelitian yang spesifik sambiloto sebagai antivirus SARS-CoV-2. Tetapi kita masih bisa berharap dengan sifat antivirusnya yang cakupannya cukup luas, kita berharap nantinya bisa dipakai sebagai antivirus SARS-CoV-2," kata dokter Inggrid.
Selain memiliki sifat imunostimulasi dan antivirus, herbal satu ini juga dapat menurunkan demam.Â
"Jadi ketika ada infeksi virus, seringkali terjadi gejala berupa demam. Dengan sambiloto demamnya akan turun. Yang paling penting, aman untuk pemakaian jangka panjang," ujarnya.
Â