Kemenkes Keluarkan Pedoman Terbaru Pencegahan Virus Corona
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Kementerian Kesehatan belum lama ini merilis "Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease atau COVID-19". Panduan ini merupakan revisi kelima yang diterbitkan pada 28 Juli 2020 lalu.
Dalam pedoman tersebut dijelaskan COVID-19 merupakan penyakit yang tingkat penularannya cukup tinggi. Penularan dapat terjadi baik di rumah, perjalanan, tempat kerja, tempat ibadah, tempat wisata maupun tempat lain yang terdapat orang berinteaksi sosial.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perlindungan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara komprehensif. Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang mengandung virus SARSCoV-2 yang masuk ke dalam tubuh
melalui hidung, mulut dan mata.
Baca Juga:Â Anji Jadi Sorotan, Fiersa Besari Bahas Soal Blunder
Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru. Berikut ini panduan pencegahan penularan pada individu dapat dilakukan dengan
beberapa tindakan, seperti:
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (hand sanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari
menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai
rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
d. Membatasi diri terhadap interaksi atau kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.
e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional.
g. Mengelola penyakit penyerta atau komorbid agar tetap terkontrol
h. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial
Kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari psikososial dapat tingkatkan melalui:
Emosi positif: gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan pembatasan sosial berskala besar di
daerah masing-masing
Pikiran positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap
kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi;
Hubungan sosial yang positif: memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang negatif,
tetap melakukan komunikasi secara daring dengan keluarga dan kerabat.
i. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin
Jika memiliki gejala batuk bersin, pakailah masker medis. Gunakan masker dengan tepat, tidak membuka tutup masker dan tidak menyentuh permukaan masker. Bila tanpa sengaja menyentuh segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
Jika tidak memiliki masker, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah tertutup dan segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan
berbasis alkohol. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas bagian dalam.
Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Untuk diketahui kasus konfirmasi positif di tanah air hingga Minggu 2 Agustus 2020 tercatat bertambah sebanyak 1.519 sehingga total kasus positif di tanah air mencapai 111.455 kasus. Sedangkan kasus sembuh bertambah sebanyak 1.056 kasus sehingga pasien sembuh mencapai 68.975 orang. Untuk kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah sebanyak 43 orang sehingga total kasus meninggal akibat virus ini mencapai 5.236 orang.