Kenali Inkontinensia Urine yang Dialami Lansia

Ilustrasi lansia
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Memasuki usia lanjut, tidak sedikit dari lansia yang mengalami Inkontinensia Urine atau IU. Inkontinensia Urine adalah kondisi ketika seseorang sulit menahan buang air kecil, sehingga jadi mengompol.

Dipicu Cekcok Persoalan Sepele Selokan Rumah, Lansia di Johar Baru Tewas Tragis

Inkontinensia urine merupakan salah satu gejala dalam suatu sindrom klinis berupa melemahnya otot kandung kemih sebagai penahan keluarnya urine yang kerap dialami oleh orang usia lanjut ditandai dengan pengeluaran urine tanpa disadari. IU juga seringkali merupakan bagian dari sindrom geriatri atau sekumpulan masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia.

IU terdiri dari tiga tipe, pertama yaitu urine bocor keluar di saat stres atau terjadi tekanan di kandung kemih. Kedua, tidak dapat menahan buang air kecil ketika dorongan untuk itu muncul. Dan ketiga merupakan golongan IU berat, terjadi karena kandung kemih sama sekali tidak mampu menampung urine, sehingga penderitanya tidak bisa mengontrol keluarnya urine. 

Penyaluran Dana PKH untuk Lansia, Cek Jadwal Pencairan dan Tahapan Lengkapnya!

Dari penelitian EPIC (Expanded Prostate Cancer Index Composite) yang dilakukan di tahun 2008 secara global ditemukan sekitar 348 juta orang di dunia pernah mengalami IU. Survey yang dilakukan di berbagai negara Asia didapatkan bahwa prevalensi pada beberapa bangsa Asia adalah 12,2 persen (14,8 persen pada wanita dan 6,8 persen pada pria). 

Sedangkan dari buku Panduan Tata Laksana Urine pada Dewasa Edisi ke-2 yang ditulis oleh Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) dan dirilis oleh Penerbit Ikatan Ahli Urologi Indonesia tahun 2018, disebutkan bahwa penelitian epidemiologi terakhir di Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2014 dan melibatkan enam rumah sakit pendidikan yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan. Dari total 2.765 responden yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan prevalensi total IU sebesar 13 persen. 

Peringatan Hari Lansia Internasional Dimeriahkan dengan Cek Kesehatan Gratis

Meskipun biasanya bukan merupakan kondisi yang berbahaya, inkontinensia urine dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis dan kehidupan sosial penderita. Jika dibiarkan, maka akan timbul masalah yang lebih serius bagi penderita IU. Untuk mengatasi itu, Head of Marketing Adult Care PT Softex Indonesia, Nirma Sofiawati menyarankan sebaiknya pilih popok dewasa yang daya serap-nya banyak.

"Kapasitas memang ditentukan oleh banyaknya urine yang keluar, namun Confidence Pants Heavy Flow memiliki kapasitas 6 kali daya serap, dimana ini diatas rata-rata popok dewasa tipe pants lainnya. Jika penggunaan 6 kali buang air kecil dengan urin keluar per-1 kalinya normal maka tidak akan terjadi kebocoran. Penggunaannya pun tidak perlu merasa khawatir apabila digunakan sepanjang malam,” kata dia dalam keterangannya.

Dia juga menyarankan untuk memilih popok yang memiliki kandungan SAP Anti Bacteria yang  dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gatal dan mencegah terjadinya iritasi kulit. Sebab kata dia, kandungan SAP Anti Bacteria berfungsi menghambat tumbuhnya bakteri, dimana mikro organisme tersebut adalah salah satu penyebab utama munculnya bau.

"SAP Anti Bacteria akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat mencegah terjadinya gatal dan iritasi kulit. Penggunanya pun akan merasa lebih percaya diri dan nyaman saat menggunakan” kata dia.

Cagub Sulawesi Utara nomor urut 2, Elly Engelbert Lasut

Gagas Layanan Kesehatan Gratis Bagi Lansia di Sulut, Elly Lasut Dinilai Pahami Kebutuhan Rakyat

Rencana cagub Sulawesi Utara nomor urut 2, Elly Engelbert Lasut membangun rumah sakit buat lansia dinilai tepat dan relevan.

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2024