Soal Vaksin Merah Putih COVID-19, Peneliti: Masih Tahap Awal
- Pixabay/kfuhlert
VIVA – Indonesia patut berbangga dalam proses pengembangan di ranah kesehatan, termasuk Vaksin COVID-19 oleh peneliti di Indonesia. Vaksin untuk Virus Corona ini sudah melalui berbagai prosesnya untuk tahap awal dari bibit yang telah dibentuk.
Vaksin yang disebut sebagai Vaksin Merah-Putih itu dijelaskan bahwa masih dalam proses uji klinis pada hewan percobaan. Artinya, percobaan tersebut masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa diujicoba pada manusia yakni sekitar tahun 2021 mendatang.
"Masih di fase satu untuk dicoba ke hewan percobaan, nanti dilihat hasilnya. Butuh waktu," ujar Ketua Tim Riset, Prof. Dr. dr. Kusnadi Rusmil Sp.A., dikutip dari YouTube tvOne, Rabu 29 Juli 2020.
Baca Juga: Vernita Syabilla: Silakan Hujat Dengan Apa yang Kalian Pikirkan
Prof Kusnadi meyakini bahwa vaksin Merah Putih berpotensi untuk menjadi anti virus COVID-19. Untuk itu, perlu menunggu hingga uji klinis mencapai fase tiga dan ditemukan hasil maksimal.
Kusnadi berjanji, jika vaksin ini kelak sudah diakui oleh Badan POM RI, maka Indonesia akan memakainya secara luas. Namun, sampai saatnya nanti, Prof Kusnadi menilai vaksin COVID-19 dari kerjasama Bio Farma dan Perusahaan Sinovac, Cina yang dipakai terlebih dahulu.
"Vaksin Merah Putih nanti kalau dia udah siap baru kita pakai, tapi dia belum siap (sekarang). Kalau sudah sampai fase 3, maka kita ganti (vaksin Sinovac), Bio Farma ganti ke vaksin Merah Putih," terangnya.
Diketahui, dalam menangani COVID-19 secara mandiri, Indonesia mengembangkan calon vaksin bernama Merah Putih. Kerja sama penelitian vaksin tersebut dilaksanakan oleh Lembaga Eijkman, LIPI, Bio Farma, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Tim Percepatan Vaksin Nasional yang terdiri dari Kemenristek, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.
Baca Juga: #TanyaDokter: Benarkah Gatal di Kulit Disebabkan oleh Stres?