Pakai Hand Sanitizer, Pahami Juga Risiko dan Efek Sampingnya

Hand sanitizer
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Semenjak adanya pandemi COVID-19, hand sanitizer menjadi salah satu barang yang wajib dibawa masyarakat. hand sanitizer sendiri berfungsi untuk membersihkan tangan dari virus, kuman atau bakteri seusai memegang benda yang mungkin terkontaminasi COVID-19.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Hand sanitizer ini digunakan masyarakat ketika berada di tempat yang tidak tersedia toilet untuk mencuci tangan. Berbicara hand sanitizer untuk membunuh virus, masyarakat harus memilih hand sanitizer dengan kandungan alkohol di atas 60 persen.

Menurut Live Science, handsanitizer dengan kandungan alkohol di atas 60 persen dapat membunuh virus  dan bakteri. Namun sayangnya, orang cenderung terlalu sering menggunakan hand sanitizer dibanding langsung mencuci tangan, dengan alasan praktis untuk mencegah penularan virus corona.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Baca juga: Galeri Video Seksi Hana Hanifah, Tampil Imut dan Menggoda

Padahal, hal tersebut tidak tepat, berikut ini beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hand saintizer menurut dokter bedah kulit dan transplantasi rambut, Klinik SkinQure, New Delhi, dr. B.L. Jangid seperti dilansir dari laman World of Buzz.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

1. Batasi penggunaan
Jika digunakan dalam jumlah kecil, hand sanitizer dapat melindungi Anda dari infeksi virus. Menurut penelitan, ketika menggunakannya, gosokkan hand sanitizer selama 30 detik agar optimal,. Tetapi menggunakan hand sanitizer yang terlalu banyak akan menyebabkan dermatitis tangan.

2. Kontaminasi bahan kimia
Selain mengandung alkohol, hand sanitizer juga terbuat dari bahan kimia lainnya. Komponen kimia semacam itu bisa berbahaya berlebihan di permukaan kulit.

Selain itu, jenis kulit bervariasi dari orang ke orang, sehingga beberapa kandungan kimia pada hand sanitizer dapat berpengaruh buruk bagi sebagian orang.

Baca juga: Semprot Mendikbud, Emak-emak Montok Ini Makin Ngetop

3. Gunakan krim pelembab tangan (handcream)
Jika kamu mengalami kulit kering dan pecah-pecah, segera hentikan penggunaan hand sanitizer, kecuali jika benar-benar diperlukan. Oleskan krim pelembab (yang terdiri dari aquaporin) untuk membantu mengatasi masalah kulit itu.

Kamu juga dapat menggunakan lidah buaya atau bahan lainnya untuk memperbaiki kondisi tangan tersebut. Kamu bisa mengenakan juga memakai sarung tangan semalaman untuk membantu memperbaikan kulit.

4. Sabun dan air
Mencuci tangan menggunakan sabun dan air lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer. Hal ini juga telah disebutkan oleh spesialis lain seperti Dr Kalisvar Marimuthu, konsultan penyakit menular senior di National Center for Infectious Diseases (NCID).

Sabun dan air dapat mencegah reaksi alergi yang mungkin disebabkan oleh hand sanitizer, pada beberapa orang. Beralihlah ke sabun antiseptik atau tisu basah jika kamu berada dalam situasi di mana tidak ada sabun dan air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya