Banjir Bandang Luwu, PMI Lakukan Protokol Pencegahan COVID-19

Warga korban banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/pras

VIVA – Palang Merah Indonesia atau PMI gencarkan operasi aksi kemanusiaan di tengah pandemi COVID-19 untuk penanganan musibah banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di daerah tersebut sangat membutuhkan bantuan untuk menangani evakuasi korban dan pemulihan pasca banjir.

Pastikan Stabilitas Sektor Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Global, OJK Wanti-wanti Ini

PMI berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan evakuasi korban banjir bandang di Luwu Utara. Dijelaskan Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said, beberapa upaya penanganan evakuasi korban banjir bandang sudah dilakukan pasca musibah.

"Kami menempatkan mereka di lokasi hunian sementara, khususnya bagi yang tidak bisa kembali ke rumah masing-masing. Kami juga memasok paket kebersihan dan kesehatan, dan bahan makanan," ujar Sudirman, dikutip dari siaran pers, Rabu 22 Juli 2020.

Momen Bahlil Sanjung JK Depan Agung Laksono di Tengah Kisruh Ketua PMI

Baca Juga: "Super Jorok" 5 Nama Menu Tradisional Ini Gak Kalah Heboh dari Klepon

Sudirman memaparkan, evakuasi korban banjir Luwu Utara butuh ekstra perhatian di tengah pandemi COVID-19. Di sisi lain evakuasi harus sigap, namun juga tetap melakukan protokol kesehatan. Maka, penanganan musibah ini menjadi tantangan luar biasa, bagaimana membantu warga dalam situasi yang harus menjaga jarak dan protokol kesehatan.

Agung Laksono soal Kisruh Kursi Ketua PMI: Biar Nanti Dinilai Pemerintah

"Kita membekali relawan dengan masker, cairan pembersih, dan disinfektasi. Semaksimal mungkin relawan PMI menjaga jarak agar risiko penularan virus tidak terjadi," paparnya.

Prioritas lain, lanjut Sudirman, PMI membantu masyarakat untuk memperoleh akses kebutuhan dasar. Seperti air bersih, hunian dan bahan pokok untuk makanan sehari hari. Selain itu, PMI juga melakukan giat trauma healing terutama kepada anak-anak di lokasi pengungsian korban banjir.  

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menjelaskan, perkiraan korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur.

"Lumpur menutup hingga setinggi lebih dari dua meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses," katanya. 

Data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta mencatat, empat wilayah utama di Jakarta Utara mengalami dampak signifikan akibat banjir rob yang terus terjadi sejak Jumat (13/12/2024).

Banjir Rob di Jakarta Utara: 12.000 Jiwa Terdampak, Tujuh Titik Masih Tergenang

Banjir rob kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara, berdampak pada 12.000 warga hingga Minggu siang.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2024