Vaksin Corona dari China Akan Diuji Klinis pada 1.620 Relawan
- Pixabay/jochenpippir
VIVA – Vaksin asal China baru tiba di Bio Farma pada 19 Juli 2020 kemarin. Kedatangan vaksin COVID-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang.
Vaksin yang datang pada hari Minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 nanti. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.
Dikutip dari siaran pers Bio Farma, uji klinis vaksin COVID-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran UNPAD. Uji klinis ini akan mengambil sampel sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18-59 tahun disertai kriteria-kriteria tertentu.
Baca juga: Dipesan 100 Juta Dosis, Vaksin Corona Ini Tunjukkan Hasil Positif
Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN). Dalam uji klinis vaksin COVID-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain dengan Balitbangkes, Bio Farma juga bekerjasama dengan BPOM RI sebagai regulator. Dan tentu saja dengan FK UNPAD sebagai insititusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin–vaksin yang beredar di Indonesia.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin COVID-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan. Sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.