Kulit Merah dan Kering, Waspada Eksim Bisa Menyebar Bila Dibiarkan
- Freepik/pressfoto
VIVA – Kondisi kulit yang memerah, kering dan pecah merupakan tanda penyakit kulit atau eksim (dermatitis atopik). Karenanya, penanganan yang tidak optimal dapat menyebabkan kondisi peradangan kulit, ini biasanya berlangsung lama hingga bertahun tahun lamanya.
Spesialis kulit dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr. Ika Fatimah D, M.Sc, Sp.KK., mengatakan, setiap pengidap eksim dapat merasakan gejala yang berbeda melalui tingkatan umur. Pada balita, gejala berbentuk kulit bersisik, memerah dan berkerak di area pipi, tangan, kaki, juga di area kepala.
Sedangkan pada orang dewasa, eksim bisa muncul dengan gejala gatal di area leher, lutut maupun siku.
"Umumnya, sakit kulit pada balita dipengaruhi oleh dampak deterjen kimia dari pakaian yang dikenakan. Sedangkan orang dewasa kerap dipengaruhi penurunan imun tubuh diakibatkan gaya hidup maupun stres," tutur dokter Ika melalui siaran live Instagram.
Baca juga:Â Mengenal Dermatitis Atopik, Penyakit Kulit yang Rentan Diidap Si Kecil
Dokter Ika melanjutkan, dermatitis atopik jika tidak segera ditangani akan menyebar ke seluruh kulit, gatal memerah dan timbul demam pada tubuh.Â
"Timbul demam dikarenakan kulit menjadi rusak akibat garukan. Solusinya adalah pengobatan termasuk mengatur pola mandi dengan air dingin atau bersuhu normal," ujarnya.
Pengobatan dermatitis yang ideal bagi bayi dapat dilakukan dengan menggunakan produk pembersih kulit yang aman dan khusus untuk bayi. Diikuti dengan memandikan bayi menggunakan teknik khusus serta melakukan pengobatan secara rutin.
"Selain itu hindari pemicu munculnya dermatitis, misalnya bulu-bulu dari hewan atau lingkungan yang kurang bersih," lanjutnya.
Selain itu, dokter Ika juga menyarankan agar pengidap dermatitis atopik dapat melakukan konsultasi melalui layanan telekonsultasi AidoHealth yang telah disediakan pihak Siloam Hospitals Yogyakarta.
"Konsultasi guna mendapatkan periode pengobatan dermatitis bisa dilakukan dengan layanan online. Karena penyakit ini dapat berkorelasi dengan penyakit lainnya, misalnya diabetes melitus," kata dia.