Peneliti Temukan Lagi Satu Gejala Baru COVID-19
- pixabay
VIVA – Ruam di kulit sudah lama dikaitkan dengan COVID-19. Namun kini, para dokter di Spanyol melaporkan bahwa ruam di dalam mulut juga muncul pada beberapa kasus COVID-19.
Seorang ahli dermatologi di luar penelitian tersebut mengatakan, ruam ini secara klinis dikenal dengan enanthem, dan tidak mengejurkan kalau ruam tersebut muncul bersamaan dengan COVID-19.
"Enanthem adalah ruam (bercak kecil) pada membran mukus," jelas Dr. Michele Green yang berpraktik di Lenox Hill Hospital di New York dikutip laman US News & World Report.
Baca juga: Vaksinasi Flu Disebut Dapat Perkuat Imunitas Lawan COVID-19
Green melanjutkan, ruam ini sangat umum muncul pada pasien dengan infeksi virus seperti cacar dan penyakit tangan, kaki dan mulut.
"Ini adalah karakteristik dari banyak ruam virus yang mempengaruhi membran mukus," lanjutnya.
Studi baru di Spanyol itu dipublikasikan pada 15 Juli dalam JAMA Dermatology. Para peneliti yang dipimpin Dr. Juan Jimenez-Cauhe dari University Hospital Ramon y Cajal di Madrid, memeriksa 21 pasien yang didiagnosis COVID-19 pada awal April dan ruam kulit yang berkaitan.
Dari seluruh pasien tersebut, enam di antaranya (29 persen) memiliki enanthem di dalam mulutnya. Pasien yang terkena ruam memiliki rentang usia 40-69 tahun dan empat dari enam pasien itu adalah wanita.
Ruam mulut muncul di mana saja dari dua sebelum munculnya gejala lain COVID-19 hingga 24 hari kemudian, dengan rata-rata waktu sekitar 12 hari setelah muncul gejala pertama kali.
Baca juga: Hati-hati, Stres Pikirkan COVID-19 Picu Gejala Mirip Serangan Jantung
Dalam kebanyakan kasus, enanthem tidak muncul karena berhubungan dengan obat yang dikonsumsi pasien. Ini semakin menguatkan anggapan bahwa itu adalah penyakit dengan virus corona baru yang menyebabkan bercak kemerahan muncul.
Bagaimana menyebarnya gejala ini dengan COVID-19 masih belum diketahui, mengingat keamanan, banyak pasien yang terdiagnosis atau terkonfirmasi COVID-19 tidak menjalani pemeriksaan mulut.