Kelewat Bersih Saat COVID-19 Justru Bisa Rusak Imun, Benarkah?

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sudah menjadi anggapan umum bahwa anak-anak yang terpapar lebih banyak kuman di masa kanak-kanak, akan membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. 

Menurut beberapa pengamatan, anak-anak yang dibesarkan di negara maju atau kota besar, memiliki sistem kekebalan yang lemah dibanding dengan anak-anak yang terpapar patogen di masa kecil mereka. 

Hipotesis kebersihan lahir untuk membentuk gagasan yang sama. Tetapi, ada banyak alasan di balik ini, karenanya teori ini tidak dapat dianggap sepenuhnya benar. Ada beberapa penelitian yang mendukung bahwa menjaga tangan dan sekitarnya tetap bersih, adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit.

Baca juga: 3 Aturan Aman Berbelanja saat Pandemi COVID-19

Sedangkan menurut ilmu pengetahuan, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa tetap bersih atau menjaga lingkungan tetap bersih, dapat membahayakan kekebalan tubuh. Para ahli percaya, gagasan terlalu bersih dapat merusak sistem kekebalan tubuh, merupakan akibat dari hipotesis kebersihan. 

Karena pandemi virus corona atau COVID-19, semua orang menjadi lebih peduli menjaga kebersihan, termasuk kebersihan ruangan dan sekitarnya, sejak 4 bulan terakhir. Mulai dari sudut-sudut gelap ruangan, kolong tempat tidur hingga sofa. Tempat-tempat yang biasanya hanya dibersihkan setahun sekali, kini rutin didisinfeksi. 

Tidak hanya itu, semua orang juga berupaya melindungi diri dari kuman dan infeksi dengan mencuci tangan beberapa kali sehari, menggunakan hand sanitizer, bahkan setelah memegang gagang pintu. 

Tetapi, ada kepercayaan lawas yang mengatakan, terlalu bersih dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Berikut penjelasan seberapa banyak kebenaran yang ada dalam klaim ini, dikutip Times of India. 

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

Karena kurangnya bukti pendukung, dapat dikatakan bahwa metode pembersihan tidak buruk untuk sistem kekebalan tubuh. Jadi, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi sebelum makan, sangat direkomendasikan. 

Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh. Pertama, stres. Stres berlebih dapat menyebabkan tubuh memunculkan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan peradangan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Agar kekebalan tubuh tetap terjaga, pastikan untuk mengonsumsi makanan kaya nutrisi setiap hari. Selain itu hindari merokok dan konsumsi alkohol, tidur nyenyak 7 – 8 jam setiap hari, olahraga setidaknya 30 menit untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat.

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) José Manuel Barroso.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Dewan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Jose Manuel Barroso berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dalam upaya memperkuat imunisa

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024