Hati-hati, Makanan Ini Bikin Lemak Numpuk di Hati
- vstory
VIVA – Organ hati memiliki fungsi penting untuk membuang racun di tubuh. Namun, hal tersebut bisa terhambat jika organ hati mengalami gangguan termasuk lemak yang menumpuk atau perlemakan hati.
Dokter spesialis penyakit yang tergabung dalam Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), Dr. dr. Irsan Hasan SpPD., mengatakan bahwa perlemakan hati bisa tidak bergejala. Namun, hal ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
"Perlemakan hati umumnya tidak bergejala. Pemeriksaan bisa dengan USG hati, yang sama seperti USG memeriksa jenis kelamin bayi pada ibu hamil," ujarnya dalam Webinar Menjaga Kesehatan Hati di Era New Normal', beberapa waktu lalu.
Karena sulit dideteksi melalui gejala, Dokter spesialis penyakit dalam itu menuturukan agar mengenali pola makan yang selama ini dijalani. Sebab, perlemakan hati sangat erat kaitannya pada gaya hidup yang buruk.
"Penyakit berkaitan dengan gaya hidup yakni konsumsi kalori tinggi, tinggi karbohidrat, lemak, fruktosa, sukrosa dan lainnya. Pola makan berkurang sayur, asupan kalori tinggi, kurang bergerak, banyak duduk sehingga (kasus) obesitas semakin banyak," tutur Irsan.
Selain itu, usia juga menjadi faktor penting untuk mendeteksinya. Dokter Irsan mengatakan bahwa kelompok usia 40 tahun merupakan yang tersering mengalaminya. Usia anak 5 dan 8 tahun juga cenderung berisiko terhadap perlemakan hati jika pola makan yang dijalani cenderung buruk.
Untuk itu, pencegahan melalui deteksi dini sangat penting agar mencegah komplikasi seperti peradangan hati, kegagalan hati dan kanker hati. Jika sudah terlanjur memiliki kondisi ini, disarankan untuk memperbaiki pola makan serta berolahraga.