Kandungan Berbahaya di Hand Sanitizer, Masyarakat Diminta Waspada
- pixabay
VIVA – Masyarakat diminta untuk tidak menggunakan hand santizer yang dibuat oleh perusahaan tertentu karena mengandung bahan yang bisa mematikan. Kandungan metanol di dalam hand sanitizer itu ditemukan dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dikutip dari laman Daily Star, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan resmi tentang sembilan produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut setelah ditemukan kandungan Methanol di dalamnya. Metanol, atau metil alkohol, biasanya digunakan dalam bahan bakar, pelarut dan antibeku.
Tidak seperti etanol, alkohol yang biasanya digunakan dalam cairan pembersih tangan itu, metanol mengandung racun ketika tertelan atau bahkan ketika diserap melalui kulit. Tubuh manusia bisa memetabolisasi metanol menjadi senyawa yang disebut asam format yang beracun bagi sel.
Jika tak sengaja menelan sedikitnya 30ml bisa mematikan bagi seorang anak Sementara, metanol yang tertelan antara 60ml dan 240ml dapat membunuh orang dewasa.
Bukan hanya itu, paparan metanol dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur dan kejang, serta kebutaan permanen atau kerusakan pada sistem saraf. Dalam beberapa kasus, FDA menemukan, dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian.
Peringatan FDA ini berlaku untuk sembilan produk yaitu All-Clean Hand Sanitizer, Esk Biochem Hand Sanitizer, CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer, Lavar 70 Gel Hand Sanitizer, The Good Gel Antibacterial Gel Hand Sanitizer, Saniderm Advanced Hand Sanitizer and tiga jenis CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer.
Pelanggan yang telah membeli produk-produk ini tidak boleh menggunakannya dan harus membuangnya segera. sementara siapa pun yang sudah menggunakannya harus segera mencari perhatian medis untuk meminimalkan efek keracunan metanol yang berpotensi mematikan.
Pihak Eskbiochem telah diminta oleh FDA untuk menarik produk dari pasar tetapi perusahaan belum mengambil tindakan apa pun. Meski begitu, belum ada laporan penyakit yang berkaitan dengan produk itu.
Hand sanitizer harusnya mengandung bahan aktif etanol, isopropil alkohol (isopropanol) atau benzalkonium klorida. Produk-produk tersebut semakin diminati sejak awal pandemi COVID-19 diumumkan.