Studi: Ribuan Orang Mantan Pasien COVID-19 Terancam Gangguan Paru
- bbc
Penelitian tentang prevalensi kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh Covid-19 masih dalam tahap yang sangat dini.
Diperkirakan, bagi mereka yang memiliki gejala ringan Covid-19 kecil kemungkinan menderita kerusakan permanen. Tetapi untuk mereka yang dirawat di rumah sakit, dan khususnya bagi mereka yang dirawat intensif atau dengan infeksi parah maka akan lebih rentan terhadap komplikasi.
Dalam sebuah studi dari China, yang diterbitkan pada bulan Maret lalu, ada 66 dari 70 pasien masih memiliki beberapa tingkat kerusakan paru-paru setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Berdasarkan hasil awal dari pemindaian lanjutan, ahli radiologi di Inggris mengaku khawatir tentang efek jangka panjang dari infeksi serius virus corona ini.
"Dalam pemindaian enam minggu yang kami lihat, sejauh ini saya akan mengatakan antara 20%- 30% pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan beberapa tanda-tanda awal parut paru-paru," kata Dr Hare, yang membantu menyusun NHS protokol radiologi untuk mendiagnosis Covid-19.
Ahli radiologi Inggris lainnya mengatakan kepada BBC bahwa mereka memperhatikan pola yang sama.
Data yang lebih detail tentang wabah sebelumnya yang serupa yaitu Sars dan Mers, ditemukan bawah sekitar 20% pasien Sars dan 60% pasien Mers mengalami beberapa masalah kesehatan yang diakibatkan fibrosis paru.