Gak Cuma Bikin Puas, Bercinta Pakai Kondom Juga Cegah COVID-19

Ilustrasi kondom.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Pakar menyebut pemakaian kondom saat bercinta di tengah pandemi COVID-19 adalah hal krusial. Tidak saja mencegah penularan HIV tapi juga penyakit yang berasal dari virus corona SARS-CoV-2 itu.

Terpopuler: Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Ngantuk Parah Usai Makan Siang Tanda Diabetes?

Pakar HIV Indonesia, Dr. Adi Sasongko menyebutkan bahwa hingga saat ini, stigma negatif kondom sebagai sebuah alat kontrasepsi masih menjadi salah satu hambatan terhadap peningkatan penggunaan kondom di Indonesia. Stigma tersebut diakibatkan karena kampanye kondom selalu dikaitkan dengan cara pencegahan penularan HIV-AIDS ke ruang publik.

"Sehingga yang terpatri di masyarakat adalah kondom hanya sebagai ‘alat kenakalan laki-laki’," kata dia dikutip dari siaran pers DKT Indonesia.

Penting Banget! Kenapa Dokter Boyke Bilang Kondom Tetap Dibutuhkan Setelah Menikah?

Padahal, penggunaan kondom diperlukan sebagai alat triple protections. Artinya, sebagai pencegahan terhadap infeksi menular dan kehamilan yang tak direncanakan. Berikut manfaat penggunaan kondom.

Cegah COVID-19

Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Begini Jawaban dr Boyke

Peneliti telah mendeteksi adanya COVID-19 di sperma pria. Sehingga, pemakaian kondom sangat diperlukan saat bercinta.

Cegah HIV/AIDS

Tak hanya COVID-19, penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dapat dicegah dengan kondom. Data Kemenkes tahun 2020, 70,4 persen risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual berisiko. 

Adapun terkait perkembangan situasi HIV-AIDS terkini di Indonesia bahwa persentase kasus transmisi HIV meningkat pada bulan Januari hingga Maret 2020. Sebanyak 21,8 persen adalah Ibu hamil, sementara ibu rumah tangga menjadi profesi ketiga pengidap AIDS tertinggi setelah karyawan dan wiraswasta. 

Rencanakan kehamilan

Sayangnya, kesadaran laki-laki untuk menggunakan kontrasepsi masih sangat kurang, terbukti dengan hanya 2,5 persen laki-laki yang menggunakan kondom untuk merencanakan jarak kehamilan.

"Kehamilan di masa pandemi memiliki berbagai macam tantangan kesehatan karena akses terhadap layanan kesehatan saat ini lebih banyak diprioritaskan untuk pelayanan pasien dengan indikasi COVID-19. Selain itu, ibu hamil di masa pandemi banyak yang tidak mendapatkan screening triple elimininasi HIV, sifilis, dan hepatitis secara menyeluruh, sehingga hal tersebut berisiko untuk meningkatkan penularan kepada janin," ujar Head of Market Access & Programs DKT Indonesia, Basuki Dwi Harjanto.

Kepuasan maksimal

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling minim risiko, dan tidak memiliki efek hormonal, sekaligus dapat menambah kepuasan bercinta dengan pasangan. Menurut inluencer Instagram Citra Ayu Mustika, meski kondom bukan sesuatu yang baru, tetapi masih dianggap sebagai sebuah hal yang tabu di masyarakat kita, meskipun bagi pasangan menikah. 

Tak jarang pasangan enggan menggunakan kondom, karena berpikir bahwa alat kesehatan tersebut dapat mengurangi kepuasan bercinta dengan pasangan. Padahal, kondom memiliki ketebalan antara 0,05 hingga 0,03 milimeter, sehingga tidak akan mempengaruhi kualitas bercinta pasangan. 

“Dengan varian Kondom yang bermacam-macam, ada yang berulir berbintil, penahan ejakulasi, kondom dapat dijadikan ‘love instrument’ bagi pasangan yang baru menikah, namun belum punya keinginan untuk punya anak," papar Citra Ayu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya