Vaksin Polio Terbukti Efektif Cegah COVID-19
- U-Report
VIVA – Pandemi COVID-19 memberikan banyak tantangan bagi peneliti di dunia. Ratusan vaksin dan obat dicoba untuk melawan virus corona jenis baru itu, salah satunya vaksin polio oral..
Dikutip dari laman The Health Site, sekitar 8 juta jiwa di dunia terinfeksi oleh virus jenis SARS-CoV-2 itu. Di Indonesia, kasusnya pun sudah mencapai hingga puluhan ribu dan menyebabkan banyak jiwa kehilangan nyawa.
Pencarian vaksin dan pengobatan yang efektif terus dilakukan. Serangkaian uji coba juga tak henti dijalani. Beberapa peneliti mencari dari formula baru, sebagian lainnya mencoba dari vaksin dan obat yang sudah ada.
Meski belum ditemukan vaksin yang tepat, tapi peneliti melihat potensi pada vaksin polio. Disebutkan bahwa stimulasi kekebalan bawaan oleh vaksin hidup yang dilemahkan secara umum, dan vaksin virus polio oral (OPV) khususnya, dapat memberikan perlindungan sementara terhadap COVID-19.
Tujuan pemakaian vaksin polio bukan untuk mencegah COVID-19 melainkan untuk mengurangi keparahan patogen dan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus. Hal ini dibuktikan dalam penelitian di jurnal medis Science di mana peneliti melihat vaksin hidup yang ada dapat membantu mencegah COVID-19.
Studi ini mengambil contoh tentang vaksin polio oral (OPV) yang terdiri dari virus hidup yang dilemahkan dan dapat mengurangi kejadian infeksi lainnya. Menurut para peneliti, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa vaksin hidup yang dilemahkan juga dapat mendorong perlindungan yang lebih luas terhadap patogen.
Mereka mengatakan bahwa stimulasi sistem kekebalan tubuh oleh vaksin hidup yang dilemahkan secara umum, dan vaksin virus polio oral (OPV) khususnya, ‘dapat memberikan perlindungan sementara terhadap COVID-19. Laporan medis dan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa COVID-19 dapat mengakibatkan penekanan kekebalan bawaan.
Oleh karena itu, stimulasi kekebalan bawaan dengan vaksin hidup yang dilemahkan seperti OPV dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi oleh virus SARS-CoV-2. Para peneliti mengatakan bahwa jika hasil uji coba terkontrol secara acak (RCT) dengan OPV positif, OPV dapat digunakan untuk melindungi populasi yang paling rentan.