Dokter Reisa Sebut Rokok Lebih Mematikan Dibanding COVID-19

Ilustrasi perokok dewasa.
Sumber :

VIVA – Juru bicara pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro membandingkan tingkat kematian antara merokok dan penyakit yang berasal dari virus corona jenis baru. Menurutnya, bahaya merokok jauh lebih parah dibanding COVID-19. 

Awas! 5 Kebiasaan yang Diam-Diam Memicu Risiko Kanker

Dokter sekaligus presenter itu tengah menjadi bintang tamu dalam salah satu konten di kanal YouTube dokter spesialis jantung, dr. Vito Damay SpJP(K). Kala itu kedua dokter itu berbincang santai mengenai mitos yang kerap hadir di sekitar masyarakat.

Awalnya, dokter Vito menuturkan mengenai kematian akibat penyakit jantung. Dari pengalamannya, kasus kematian akibat serangan jantung jauh lebih banyak dan mematikan.

Transparan, Bea Cukai Malili Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp1,2 Miliar

Serangan jantung sendiri, kata Vito, bisa disebabkan oleh beberapa hal termasuk merokok. Tak hanya itu, stroke dan kerusakan paru bisa menjadi dampak yang dipicu oleh merokok dalam jangka panjang.

"Rokok juga menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis. Sekarang orang takut COVID-19. Padahal rokok juga bisa sebabkan penyakit yang lebih berbahaya," ujar dokter Vito.

Pengusaha hingga Pedagang Nilai Kebijakan yang Rugikan Industri Rokok Harus Dikaji Ulang

Menimpali hal itu, dokter Reisa setuju akan bahaya rokok pada tubuh yang sudah terbukti dari berbagai penelitian. Bahkan, katanya, kematian akibat rokok bisa lebih besar peluangnya dibanding COVID-19.

"Faktor risiko kematian rokok lebih tinggi dibanding COVID-19. COVID-19 cuma 2 persen (fatalitasnya). Rokok bisa lebih tinggi," ujar Reisa.

Bea Cukai sita rokok ilegal

Angkut Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal, Dua Mobil Ini Dihentikan Bea Cukai Purwokerto

Bea Cukai Purwokerto menindak dua buah sarana pengangkut berupa mobil penumpang yang membawa 582.400 batang rokok ilegal.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024