Waspada, Gejala COVID-19 pada Anak Sulit Dikenali
- vstory
VIVA – Kasus penularan virus corona atau COVID-19 pada anak tergolong tinggi di Indonesia. Ada banyak kendala yang dihadapi. Selain tes yang dilakukan pada anak masih sangat minim, gejala COVID-19 pada anak juga cenderung sulit dikenali.
Berbeda dengan orang dewasa, menurut dokter spesialis anak, dr. Meirdhania Andina SpA, MKes, gejala virus corona pada anak tidak bisa dipastikan dan tidak bisa diyakini bahwa anak tersebut benar-benar terinfeksi COVID-19.
Baca juga: Anak Tak Mudah Kena Corona Karena Imunitasnya Kuat Ternyata Mitos
"Gejala awalnya memang demam tinggi, batuk, dan pilek. Tapi, kadang-kadang, kalau lebih berat bisa infeksi paru-paru seperti pneumonia," ujarnya melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne.
Lebih lanjut dokter Meirdhania menjelaskan, jika anak batuk, jangan langsung menganggap hal tersebut sebagai gejala COVID-19. Tapi, dilihat dulu apakah anak memiliki riwayat bepergian keluar rumah atau tidak.
"Gejala batuk juga banyak ya, bukan hanya COVID-19 saja alergi juga bisa. Jadi kita lihat, selama menjalankan protokol hidup sehat dimulai dari rumah, anak gak kemana-mana kecuali perlu banget, Insya Allah sih gak apa-apa. Tapi, kalo sudah mulai ada gejala, sangat demam, sulit bernapas, langsung periksakan ke dokter," kata dia.
Tapi, orangtua bisa lega karena gejala COVID-19 pada anak lebih ringan dibanding orang dewasa, karena respons imunnya masih berkembang, sehingga mampu mengatasi infeksi virus, bakteri, dan lain-lain.
"Pada COVID-19 sendiri biasanya dia memiliki S2, yang letaknya di saluran pernapasan bawah. Sedangkan pada anak itu kurang, lebih banyak pada saluran pernapasan atas. Sehingga gejalanya lebih mirip seperti batuk, pilek dan lebih ringan," tuturnya.