Obat Murah Meriah Rp30 Ribuan Sedang Dites untuk Obati Pasien COVID-19

Petugas medis sedang menangani pasien COVID-19 (Foto/VIVA.co.id)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Simpang siur mengenai informasi Ibuprofen dapat menjadi salah satu obat yang dapat membantu penyebuhan pasien Corona COVID-19 akan segera terjawab. Sebuah tim peniliti di Inggris akan melakukan tes langsung mengenai obat murah meriah ini.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Ya, informasi mengenai Ibuprofen sebagai salah satu obat yang dapat digunakan untuk penyembuhan pasien COVID-19 memang masih pro dan kontra. Ada yang berpendapat, obat ini dapat membantu pasien COVID-19 lepas dari ketergantungan pada ventilator. 

Namun tak sedikit yang berpendapat justru pemberian obat ini pada pasien positif COVID-19 justru berbahaya. Ada yang berpendapat justru obat ini akan memperburuk infeksi pada saluran pernafasan.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Ibuprofen

Untuk menjawab itu, team gabungan dari rumah sakit St Thomas dan akademisi dari King's College bakal mengetesnya langsung. Uji coba ini mengacu pada premis awal bahwa kandungan anti-inflammatory pada obat ini dapat menjadi penghilang rasa sakit dan kesulitan bernafas para pasien COVID-19.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Dilansir dari armradio, Rabu 3 Juni 2020, uji coba yang dijuluki dengan Liberate akan menggunakan beberapa pasien COVID-19 dengan mekanisme separuhnya diberi Ibuprofen dan separuhnya akan tetap diberikan perlakuan seperti biasanya.

Yang jelas jika memang nantinya terbukti dapat membantu pasien COVID-19, tentu akan menjadi kabar baik. Terlebih, harga dari obat ini sangat murah meriah atau terjangkau. Dari daftar harga yang redaksi telusuri, harganya sekitar Rp30 ribuan perbox.

Baca juga: WHO: Hindari Konsumsi Ibuprofen untuk Obati Gejala COVID-19

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024