Masuk New Normal, Ahli Sarankan Konsumsi Suplemen Antioksidan

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA – Dokter Spesialis Alergi-imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI mengatakan, COVID-19 merupakan virus pandemik yang menimbulkan ketakutan bagi banyak orang. Jadi, semua orang pakai bermacam-macam, termasuk dalam hal pemilihan suplemen.

Menurut dia, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, memilih suplemen tidak boleh sembarangan. Iris menyarankan memilih suplemen yang mengandung antioksidan sangatlah penting. 

"Ini penting sekali, karena proses di dalam tubuh, seperti makanan dan segala macam, akan terbentuk oksidan-oksidan. Jadi, antioksidan itu adalah salah satu yang meningkatkan imun sistem. Antioksidan ada di vitamin A, C, dan E," ujarnya saat webinar bersama ASTHIN, Rabu 3 Juni 2020. 

Menurutnya, jika ada suplemen sejenis yang bisa dikonsumsi akan lebih bagus lagi. Iris mencontohkan salah satunya adalah Astaxanthin, yang bisa dijadikan suplementasi untuk kecukupan antioksidan dalam tubuh. 

"Bukan hanya pada saat COVID-19 saja, sehari-hari pun kita butuh antioksidan. Apalagi, dengan kondisi COVID-19, di mana setiap orang butuh sistem imun yang baik," tutur dia. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan, cara kerja antioksidan adalah menetralisir molekul radikal bebas di dalam tubuh. Artinya, antioksidan adalah suatu substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas (zat-zat yang dapat menimbulkan racun di dalam tubuh). 

"Kalau kita tidak yakin dengan kecukupan mengonsumsi buah dan sayur, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi suplemen. Contohnya, suplemen yang mengandung Astaxhantin yang memang sangat khas mengandung antioksidan. Namun, bagi orang yang sudah yakin dengan konsumsi buah dan sayur, ya sudah, tidak apa-apa jika tidak melengkapinya dengan suplemen," kata Iris. 

Astaxhantin sebetulnya ada di dalam tumbuh-tumbuhan, seperti buah-buahan dan hewan tertentu, yang bisa dikonsumsi untuk memperoleh antioksidan. Sayangnya, konsumsi sayur dan buah sehari-hari kita sering tidak cukup. 

Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah: 7 Langkah Jitu Menuju Stabilitas Finansial!

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram per hari. Sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi 173 gram per hari, demikian menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2016.

"Padahal, bila antioksidan dalam tubuh bagus, maka orang akan lebih fit, bergairah, bersemangat, dan juga tidak lemah dan lesu," tutur Iris. 

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

Lebih jauh Iris menjelaskan, antioksidan sangat penting untuk menangkal radikal bebas, yang terbentuk dari racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Paling mudah berasal dari asap rokok dan kendaraan bermotor yang dapat menciptakan radikal bebas. 

"Antioksidan dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas tadi. Sebaliknya, bila kekurangan antioksidan, daya tahan tubuh akan menurun. Seperti diketahui, vitamin C juga memengaruhi sistem imun. Artinya tanpa vitamin, tubuh tidak bisa membentuk sistem imun yang baik," ujar Iris.

INFOGRAFIK: PBB Puji Keberhasilan Indonesia Atasi Covid-19
iustrasi Wanita Muda & Tua

5 Kebiasaan "Sehat" yang Justru Mengakibatkan Penuaan Dini pada Wanita, Cek Faktanya!

Ketahui 5 kebiasaan "sehat" yang malah membuat Anda lebih cepat tua. Simak dan temukan faktanya menurut penelitian!

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024