Peneliti: Pakai Masker dan Jaga Jarak Belum Tentu Aman dari COVID-19
- pixabay
VIVA – Pandemi COVID-19 membuat kita harus membatasi jarak sosial dan menerapkan protokol kesehatan. Menurut penelitian, jarak sosial dapat membatasi kemungkinan penularan virus corona di bawah 3%.
Menjaga jarak satu meter mengurangi risiko penularan menjadi 2,6%, sementara jarak dua meter mengurangi kemungkinan infeksi hingga 50%.
Laporan internasional, yang diterbitkan The Lancet, menganalisis data dari 172 studi di 16 negara, ditemukan bahwa mengenakan masker hanya mengurangi 3% penularan Covid-19. Sedangkan pelindung mata hanya menurunkan risiko menjadi 5,5%.
Meskipun beberapa bukti dianggap masih lemah, namun penelitian ini memberikan gambaran yang paling jelas bahwa langkah-langkah jarak sosial dan penutup wajah akan menjadi kunci dalam memperlambat penyebaran virus
Laporan ini juga memperingatkan bahwa menggabungkan dan menggunakan masker wajah, kacamata dan jarak sosial dengan baik tidak memberikan perlindungan penuh, demikian dilansir dari sky news.
Para peneliti menyarankan bahwa petugas kesehatan harus menggunakan respirator daripada masker bedah untuk "perlindungan yang lebih besar".
Sementara Pemerintah di seluruh dunia telah mengambil pendekatan berbeda untuk langkah-langkah keselamatan, termasuk jarak sosial dan pemakaian masker wajah, sebagian karena pendapat ilmiah yang saling bertentangan.
Di Prancis, China, dan Hong Kong, sebagian sektor perhotelan dibuka kembali dengan aturan satu meter, sementara Spanyol memiliki aturan masker wajah wajib yang jauh lebih ketat daripada kebanyakan negara lain di Eropa.
Tujuan dari laporan ini, yang menggabungkan studi dari seluruh dunia dan menganalisis semua bukti yang tersedia, adalah untuk membantu menentukan tindakan mana yang mungkin mengurangi penularan.