Gelombang Kedua COVID-19, Dapatkah Dicegah?
- pixabay
VIVA – Banyak pakar dan ahli yang memprediksi gelombang kedua pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19 bakal lebih besar dibanding gelombang pertama.
Prediksi itu juga timbul bersamaan dengan kebiasaan mudik hari raya idul fitri dan masih kerap dilakukan masyarakat meski pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dengan melakukan mudik, banyak masyarakat dari ibukota, yang tanpa sadar sudah terserang virus corona SARS-CoV-2 dan tak bergejala lantas 'membawanya' ke daerah. Sehingga penularan virus tersebut semakin meluas dan menambah panjang daftar kasus konfirmasi positifnya.
Risiko gelombang kedua itu turut meningkat seiring menguatnya pembahasan soal new normal di Indonesia. Saat ini, diketahui beberapa daerah sudah menyatakan mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.
Lantas, benarkah prediksi gelombang kedua pandemi virus corona akan terjadi? Lalu, bagaimana mencegahnya? Hal itu akan dipaparkan oleh spesialis penyakit dalam, dr Robert Shinto SpPD-KPTI, di acara Hidup Sehat, tvOne, Rabu 3 Juni 2020.
Penjelasan lainnya terkait menu makan ideal untuk menjaga berat badan. Menu makanan sehat merupakan daftar makanan bergizi seimbang dengan kadar yang disesuaikan oleh kebutuhan tubuh setiap harinya.
Menu ini tidak hanya dikhususkan untuk kalangan yang ingin menguruskan badan saja, melainkan untuk semua orang yang ingin hidup sehat. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, menu makanan sehat Anda harus mengandung beragam nutrisi esensial yang sangat diperlukan tubuh.
Nutrisi esensial adalah nutrisi yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tersebut. Tiap harinya, tubuh perlu diberi asupan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, berbagai vitamin dan mineral, serta air putih untuk menunjang kinerjanya.
Menu makanan apa saja untuk mengembalikan berat badan ideal? Ini penjelasannya oleh dokter spesialis gizi klinis, Dr dr Samuel Oetoro SpGK.