WHO Hentikan Ujicoba Hydroxychloroquine untuk Obati Covid-19
- dw
Waspadai kenaikan jumlah infeksi baru corona
Hydroxychloroquine dan unsur aktif Chloroquine sejak beberapa dekade digunakan sebagai obat anti malaria. Namun keampuhannya dalam pengobatan pasien COVID-19 sejak awal sudah dipersengketakan.
Presiden AS Trump memakai obat anti malaria Hydroxychloroquine sebagai pencegahan terinfeksi virus corona. Bahkan presiden Brasil mendorong penggunaan obat ini untuk memerangi COVID-19 baik kasus berat maupun ringan. Amerika Serikat kini mencatat kasus infeksi COVID-19 dan kasus kematian tertinggi sedunia.
Sementara itu para pakar WHO memperingatkan kembali naiknya jumlah infeksi baru, menanggapi pelonggaran pembatasan pergerakan di berbagai negara. Mereka mengimbau agar imbauan menjaga jarak tetap dipatuhi dan negara meningkatkan kapasitas uji cepat.
“Semua negara tetap harus berada dalam status siaga penuh“, ujar pakar WHO Maria Van Kerkhove. Hal ini juga berlaku di negara-negara di mana jumlah infeksi baru terus turun.
Penelitian terkait uji antibodi menunjukkan, mayoritas penduduk tetap riskan terhadap infeksi virus corona SARS-Cov-2. “Virus akan memanfaatkan setiap peluang untuk kembali menyebar“, tutur Van Kerkhove.