Benarkah Diet Vegan Tak Selalu Sehat untuk Lingkungan?
- bbc
Satu pertimbangan lebih lanjut adalah penggunaan tanah gambut di banyak kompos yang dimanfaatkan oleh industri jamur. Jika tidak melalui proses ekstraksi yang berkelanjutan, cara ini dapat merusak ekosistem rawa yang rentan dan menghancurkan kemampuannya untuk menyimpan karbon di masa depan.
Tetapi ada harapan bahwa dengan menggunakan lebih banyak limbah makanan dan pertanian untuk membuat substrat kompos yang berkelanjutan agar jamur dapat tumbuh, menggunakan bahan yang tersisa setelah panen untuk membuat kemasan yang dapat terurai secara alami, dan menyalurkan karbon dioksida ke dalam rumah kaca untuk menanam bahan makanan, maka industri jamur bisa benar-benar ramah lingkungan.
Mikoprotein
Pengganti daging populer lainnya yang tumbuh dari jamur, mikoprotein, memiliki beberapa dampak lingkungan yang mengejutkan.
Proses pembuatannya memang memerlukan lebih sedikit lahan dibandingkan dengan memelihara ayam, babi atau sapi, tetapi jejak karbonnya dalam satu penelitian diperkirakan antara 5,55-6,15 kilogram CO2/kilogram.
Lebih dari setengahnya berasal dari pemrosesan setelah jamur menghasilkan protein - beberapa produk vegetarian mikoprotein, seperti "daging" cincang, dikombinasikan dengan putih telur untuk pengikatnya. Pupuk juga diperlukan untuk menumbuhkan gula yang dikonsumis jamur, yang menyumbang 11?ri total emisi.
Beberapa perusahaan sekarang mengeksplorasi apakah jamur mikoprotein dapat tumbuh pada limbah makanan pertanian sebagai pengganti gula, yang dapat mengurangi separuh jumlah karbon yang dikeluarkan oleh proses tersebut.
Quorn, salah satu produsen mikoprotein terkemuka, baru-baru ini merilis rincian detail emisi dari berbagai produk-produknya. Proses pembuatan mycoprotein sendiri hanya melepaskan emisi 0,8 kilogram CO2/kilogram.
Namun untuk menghasilkan irisan "daging ayam" vegan, misalnya, melepaskan 3,1 kilogram CO2/kilogram, sebagian besar dari energi yang dibutuhkan untuk memproses produk.
Perusahaan mengatakan mereka berharap dengan adanya informasi itu dapat membantu pelanggannya membuat keputusan berdasarkan informasi tentang apa dampak makanan yang mereka makan terhadap lingkungan, dan telah meminta merek lain untuk mengikuti contohnya.
Biji cokelat
Cokelat mungkin telah memiliki reputasi sebagai makanan sehat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kakao dan produk kakao mentah memiliki sisi gelap ketika dihubungkan dengan lingkungan.
"Kakao merupakan salah satu pendorong utama deforestasi hutan tropis dan juga kontributor terbesar hilangnya keanekaragaman hayati global setelah daging sapi, babi, dan daging unggas," kata Poore.
Angka pasti untuk berapa banyak hutan yang hilang karena produksi kakao sulit dijabarkan, tetapi diperkirakan 2-3 juta hektare hutan tropis hilang karena perkebunan kakao antara tahun 1988 dan 2008.
Selain itu juga ditemukan bahwa di Afrika Barat saja ada 2,1 juta hektare hutan yang ditebang untuk penanaman pohon kakao antara tahun 1998 dan 2007. Seiring dengan permintaan yang meningkat, demikian pula jumlah lahan yang dibuka untuk digunakan oleh perkebunan kakao.
Pohon kakao seringkali ditanam dengan menebangi hutan. - Getty Images