Ini Rute Corona dari China yang Berhasil Ditelusuri Peneliti Indonesia
- LBM Eijkman
VIVA – Para ilmuwan dan peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah berhasil menelusuri perjalanan sampel Virus Corona atau COVID-19 yang menyerang Indonesia.
Ada tiga sampel Virus Corona yang berhasil ditelusuri para peneliti dan hasilnya ternyata ketiga sampel itu berasal dari negeri tirai bambu, China.
Penelusuran asal Virus Corona dituliskan secara merinci oleh Pradiptajati Kusuma salah satu peneliti postdoctoral LBM Eijkman di bidang evolusi dan genetika populasi.
Dalam penulusurannya, memang Virus Corona tak langsung terbang dari China ke Indonesia, ada beberapa negara yang dilalui hingga akhirnya menyerang Indonesia.
Sampel pertama diberi kode EIJK2444, virus ini masuk ke Indonesia melalui Jepang. Dan sebelum masuk ke Jepang, virus ini sempat singgah dan menyeberang Australia. Dan Australia merupakan tempat pertama virus ini keluar dari China.
Virus pertama ini memiliki mutasi asam animo pada protein S posisi 76, dari Threonine menjadi Isoleucine.
Berikutnya ialah sampel kedua yang diberi kode EIJK0317. Virus malah masuk dari negeri yang jauh dari Asia. Virus ini terdeteksi berasal dari Uni Emirat Arab.
Dan ada sebuah perjalanan panjang hingga virus itu menembus UEA. Virus berjalan dari China dan masuk ke Inggris, lalu menembus wilayah Amerika Serikat kemudian masuk ek UEA dan bermuara di Indonesia.
Virus EIJK0317 memiliki mutasi asam amino pada protein ORF1a posisi 461 dari Isoleucine menjadi Valine.
Sampel ketiga atau dengan kode EIJK0141, dan virus ini masuk ke Indonesia langsung dari Amerika Serikat. Memang sebelumnya virus berjalan dari China menuju Inggris dan menyerang Amerika barulah terakhir masuk ke Indonesia.
Virus dengan kode memiliki mutasi asam amino pada protein ORF1a posisi 2103 dari Serine menjadi Phenilalanine.
"Jadi, dari 3 sampel tersebut, secara evolusi, semua transmisinya berasal dari China, sama kayak manusia modern, berasal dari Afrika tapi, bukan dari China.
Kemudian virus dari China bermigrasi, dan berevolusi sepanjang migrasinya, sepanjang lompatan dari satu host ke host lainnya. Sama kayak manusia. Terus berevolusi. Tapi bedanya, virus berevolusi jauh lebih cepat dibanding manusia.
Menariknya ada 2 grup (clade) besar, "grup" Asia dan Eropa, yang berevolusi secara paralel di kedua grup tersebut. Grup tersebut ditandai oleh diferensiasi mutasi asam amino pada protein ORF1B (open reading frame) pada posisi asam amino 314, juga pada protein S (spike) pada posisi asam amino 614." tulis LBM Eijkman.