Dokter Boyke: Perilaku Seks Menyimpang pada Pria Berawal dari Bullying
VIVA – Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari bullying, terutama saat masa kanak-kanak yang akibatnya akan terbawa hingga dewasa. Selain membuat anak menjadi tidak percaya diri hingga menimbulkan keinginan untuk bunuh diri, ternyata perilaku bullying bisa membuat anak mengalami perilaku seks menyimpang ketika dewasa.
Hal ini diutarakan langsung oleh seksolog, dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, atau lebih akrab disapa dokter Boyke. Menurutnya, orang-orang yang melakukan perilaku seks menyimpang, salah satunya mengeluarkan alat kelamin di tempat umum, pada saat masih kecil sering di-bully oleh orangtuanya.
"Yang di TransJakarta sering mengeluarkan (alat kelamin) itu biasanya pada orang-orang yang pada masa kecilnya sering di-bully oleh kedua orangtuanya, dipaksa-paksa untuk berprestasi. Hampir semua yang mengalami kaya gitu, kalau kita cari ke akarnya, satu mengalami proses pembullyan, kedua dia itu dari kecil sudah tidak punya rasa percaya diri, ketiga dia berasal dari keluarga-keluarga yang tidak harmonis," ujarnya di YouTube DESTAnya DR.BOYKE, dikutip VIVA, Selasa 28 April 2020.
Lebih lanjut Boyke menjelaskan, perilaku seks menyimpang juga bisa dipicu karena kedua orangtuanya yang bercerai, dipaksa oleh keluarganya agar selalu tampil hebat di muka umum atau selalu dianggap anak kecil oleh orangtuanya, sehingga mereka tidak mampu berkomunikasi dengan orang dewasa.
"Mereka-mereka itulah akhirnya karena dia malu untuk melakukan sementara gairah seksnya tinggi. Jadi, dia tuh ngeliat orang ketakutan, ngeliat orang teriak, timbullah gairah seksnya," lanjut dia.
Lebih jauh Boyke menjelaskan, orang-orang yang memiliki perilaku seks menyimpang biasanya memiliki alat kelamin berukuran besar. Sehingga ia memiliki kepercayaan diri untuk menunjukkannya di depan banyak wanita.
"Mula-mula dia nongkrong di kolam renang, jalan-jalan, pakai celana berenangnya yang kelihatan tembus. Tapi kan orang-orang biasa-biasa aja karena namanya berenang gitu kan. Dia tuh pengin denger orang waw teriak," kata dia.
Merasa tidak puas, biasanya orang-orang ini mulai melakukan tindakan ekstrem dengan menunjukkan alat kelaminnya di tempat umum. Karena teriakan wanita dianggap sebagai wujud kekaguman terhadap dia.
"Jadi teriakan itu dianggap kekaguman pada dia. Dia bikin dia ereksi sedikit, kemudian dia dateng di kumpulan wanita-wanita, kemudian dia pelorotin. Itu kan wanita ngeliat itu kaget dan teriak," tutur Boyke.
https://www.youtube.com/watch?v=BbmgKwm7ySk