Ruam Merah Jadi Gejala Baru COVID-19, Pakar Ungkap Sebabnya

Ilustrasi ruam kulit.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Data kasus positif COVID-19 kian bertambah di dunia. Bukan hanya itu, berbagai gejala baru juga semakin beragam, seperti saat ini pakar menemukan banyaknya keluhan pasien terkait ruam merah di kulitnya usai terinfeksi virus tersebut.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Dikutip dari laman Daily Star, data pasien di Italia menunjukkan bahwa satu dari lima pasien rawat inap di rumah sakit meninggal dunia akibat corona, sempat mengalami ruam merah di kulitnya. Data tersebut mengungkap bahwa gejala itu bisa menjadi satu-satunya atau gejala dini dari virus corona jenis baru.

Sebelumnya para pakar menyetujui bahwa gejala virus tersebut antara lain demam dan batuk kering yang baru terjadi dan berkepanjangan. WHO juga mengatakan gejala lain yang cukup umum seperti diare, sakit tenggorokan, dan nyeri di beberapa area tubuh.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Hidung, telinga dan tenggorokan khususnya cenderung mengalami kekurangan fungsi seperti sulit mencium bau dan merasakan makanan. Dengan gejala baru berupa ruam merah ini, pakar berharap agar masyarakat bisa lebih mengenali tanda dari serangan virus.

"Dari observasi, pasien yang mengalami enzema atau alergi berbeda secara mendadak, ruam yang aneh," ujar Konsultan Dermatologi NHS, Dr. Veronique Bataille.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Lalu mungkin 2-3 hari setelahnya mulai menunjukkan gejala khas COVID-19. Untuk sebagian pasien, gejala itu bisa saja menjadi satu-satunya gejala," katanya lagi.

Data tersebut juga diteliti dalam sebuah studi dengan 88 pasien dari Lecco Hospital, Lombardy, Italia, yang menemukan 20 persen dari mereka mengalami perubahan di kulitnya. Telah dianalisa juga bahwa reaksi itu bukan berasal dari efek samping obat yang diminum.

"Kulit adalah organ terbesar di tubuh. Jika tubuhmu sakit, paru-paru sedang bermasalah, tidak heran jika kulit akan bereaksi berbeda dan ada sekitar lima kasus seperti ini," ujar dokter dermatologi, Prof Hywel Williams.

Ilustrasi popok bayi.

Bayi Rentan Kena Masalah Kulit, Dokter Anak Kasih Tips Cara Ganti Popok yang Benar

Di tengah suhu panas, kulit bayi yang masih belum matang dan fungsi pertahanannya belum sempurna, berisiko terkena masalah kulit jika tak pakai popok yang sesuai.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024