Peneliti: COVID-19 Membunuh 13 Tahun Lebih Cepat Sebelum Mati Alami

Sampel tes Virus Corona atau COVID-19
Sumber :
  • Time.com

VIVA – Penelitian yang dilakukan oleh Kesehatan Masyarakat Skotlandia dan para ahli di universitas Glasgow dan Edinburgh, menyebutkan COVID-19 memiliki dampak buruk yang sebanding dengan penyakit jantung.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Menurut mereka, virus Corona membunuh orang lebih dari satu dekade sebelum mereka mati secara alami, demikian dilansir dari dailymail.

Pria yang meninggal karena COVID-19 kehilangan, rata-rata, 13 tahun hidup mereka, sementara perempuan memiliki 11 tahun memotong harapan hidup mereka.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Adapun data Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang meninggal di Inggris berusia antara 75 dan 84 tahun.

Peneliti di Skotlandia berpendapat bahwa banyak dari mereka yang bisa berharap bertahun-tahun atau bahkan lebih dari satu dekade bisa hidup jika mereka tidak tertular virus.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Bahkan orang-orang dengan penyakit jangka panjang - yang dikenal sebagai morbiditas - menjalani hidup bertahun-tahun, kata mereka.

Para ilmuwan, yang dipimpin oleh Dr. David McAllister dari University of Glasgow, menulis: 

'Sementara liputan media tentang pandemi telah banyak berfokus pada COVID-19 yang memengaruhi orang-orang dengan "kondisi kesehatan yang mendasarinya", penyesuaian jumlah dan jenis kondisi jangka panjang hanya sedikit. mengurangi perkiraan tahun yang hilang karena COVID-19. '

Penelitian mereka didasarkan pada studi pasien COVID-19 di Italia dan data yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk menghitung berapa tahun hidup orang yang hilang karena penyakit.

Di Inggris usia paling umum di mana orang meninggal karena COVID-19, hingga 17 April, adalah antara 80 dan 84, menurut Kantor Statistik Nasional.

McAllister dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa perbedaan dalam jenis penyakit menyebabkan 'variabilitas luas' dalam dampak virus terhadap kehidupan mereka.

Studi yang mereka gunakan dalam penelitian mereka berfokus pada orang dengan penyakit jantung, detak jantung tidak teratur, gagal jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, demensia, COPD, kanker, gagal hati dan penyakit ginjal.

Tetapi temuan mereka menunjukkan bahwa bahkan pasien yang paling sakit parah yang kemudian meninggal karena COVID-19 kehilangan jumlah 'substansial' waktu yang seharusnya mereka jalani.

Penelitian ini dipublikasikan di Wellcome Open Research tanpa ditinjau oleh ilmuwan lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya