Formula Hand Sanitizer WHO Bisa Nonaktifkan Corona, Ini Cara Buatnya

Ilustrasi cuci tangan/hand sanitizer.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Salah satu yang paling 'dibutuhkan' di masa pandemi virus corona atau COVID-19 ini setelah masker adalah pembersih tangan. Jika tidak menemukan sabun dan air untuk mencuci tangan, kita direkomendasikan untuk memakai hand sanitizer.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Namun, sekarang sangat sulit untuk mendapatkannya. Kalau pun ada, harganya sangat mahal. 

Di tengah kelangkaan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), memberikan resep hand sanitizer yang dapat membantu mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Dilansir dari Boldsky, Jumat, 24 April 2020, sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, telah mengonfirmasi bahwa dua formulasi hand sanitizer yang direkomendasikan oleh WHO, efektif menonaktifkan virus yang menyebabkan penyakit virus corona. 

Berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa pembersih tangan berbasis alkohol dapat menjadi pengganti yang cepat dan sederhana untuk mencuci tangan. Namun, masih ada keraguan tentang efektivitas pembersih tangan terhadap virus corona.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Studi baru-baru ini mengeksplorasi efektivitas hand sanitizer berbasis alkohol terhadap virus corona dan telah mencapai kesimpulan bahwa formulasi yang direkomendasikan WHO dapat menonaktifkan virus setelah 30 detik. 

WHO merekomendasikan dua formulasi hand sanitizer berbasis alkohol yang umumnya dapat membantu mencegah penyebaran patogen. Hand sanitizer jenis pertama yang diuji oleh para peneliti terdiri dari etanol (80 persen), gliserin atau gliserol (1,45 persen) dan hidrogen peroksida (0,125 persen).

Hand sanitizer kedua terdiri dari isopropanol atau isopropil alkohol (75 persen), gliserin (1,45 persen) dan hidrogen peroksida (0,125 persen). 

Para peneliti mengekspos partikel virus corona dalam kultur lab untuk setiap formulasi selama 30 detik dan menemukan bahwa kedua formulasi mampu menonaktifkan virus.

Apa yang disarankan dari hasilnya?

Bahan-bahan aktif baik dalam formulasi, seperti etanol atau isopropanol diuji secara individual dan dipahami pada konsentrasi paling sedikit 30 persen. Bahan-bahan tersebut dapat menonaktifkan SARS-CoV-2 virus corona. 

Hand sanitizer yang dijual di toko-toko medis biasanya memiliki konsentrasi alkohol sekitar 60 persen. Dengan demikian menunjukkan bahwa hand sanitizer tersebut memang dapat membantu menonaktifkan virus.

Namun, hand sanitizer buatan sendiri biasanya dibuat tanpa bahan-bahan medis sehingga tidak efektif dalam menonaktifkan virus. 

Para peneliti juga menambahkan, temuan ini telah memberikan sinyal untuk apotek dan rumah sakit agar dapat membuat hand sanitizer sendiri dengan mengikuti formulasi WHO. Yang perlu dicatat adalah, menonaktifkan virus tidak sama dengan membunuh virus. 

Para peneliti menyimpulkan, hasil penelitian ini didasarkan pada hand sanitizer yang kontak dengan virus selama setidaknya 30 detik dan ini mungkin tidak selalu terjadi. Selain itu, vodka juga tidak cocok untuk membuat hand sanitizer karena tidak mengandung kadar alkohol yang tepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya