Pencipta Lagu Anak Papa T Bob Idap Diabetes, Ketahui Pencegahannya

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pencipta lagu anak-anak, Papa T Bob dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Hal itu diungkapkan oleh mantan penyanýi cilik Tina Toon di laman Instagramnya.

"Jadi dapet kabar dari temen2 mantan artis cilik kalau om Wanda (nama asli om Papa T Bob) masuk RS karena diabetes," ungkap penyanyi lagu Bolo Bolo itu.

Secara global, data WHO menunjukkan jumlah penyandang diabetes pada usia di atas 18 tahun terus meningkat dari 4,7 persen menjadi 8,5 persen. Sementara itu, merujuk kepada data Riset Kesehatan Dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, secara nasional prevalensi diabetes pada usia di atas 15 tahun berada di angka 10,9 persen pada tahun 2018.

Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-3 penyandang Toleransi Glukosa Terganggu atau Prediabetes terbanyak dengan jumlah 29,1 juta pada tahun 2019. Diperkirakan akan meningkat menjadi 35,7 juta pada tahun 2045, yang mengindikasikan semakin tingginya paparan risiko diabetes di Indonesia, khususnya Diabetes Tipe 2.

"Kalau bangun tidur, gula darah dicek dan hasilnya kurang dari 100, itu aman. Kalau hasilnya seperti 110 atau 115, itu cek lebih lanjut. Karena memang belum gula tapi bakal calon diabetes," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE.

Prof. Sidartawan menuturkan bahwa sebelum didiagnosa diabetes, seseorang akan mengalami prediabetes terlebih dahulu. Hal ini yang cenderung tak terdeteksi sehingga langkah pencegahan sudah terlambat dijalani.

"Prediabetes harus dilakukan tes toleransi glukosa. Diberikan glukosa 75gr, 2 jam kemudian cek gula darahnya. Kalau hasilnya antara 140 dan 199, maka ada gangguan toleransi glukosa dan bakal calon sakit gula," tambahnya.

Ia menambahkan, seseorang disebut sebagai pengidap diabetes jika hasil tes gula darah sudah melebihi 200. Sementara, angka yang aman setelah cek gula darah adalah di bawah 100. Jika seseorang sudah dideteksi memiliki gangguan intoleransi glukosa, maka langkah selanjutnya adalah mencegah terjadinya penyakit diabetes.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

"Kalau calon gula tidak dikasih healthy lifestyle, hampir pasti dia akan gula. Kelompok yang ada gangguan toleransi glukosa ini harus ubah lifestyle, mulai dengan pola makan yang dibatasi asupan gula," jelasnya.

Sejalan dengan itu, memulai hidup sehat merupakan pencegahan paling efektif pada kasus diabetes. Tips paling mudah dalam memulai hidup sehat yaitu dengan mengurangi makanan manis.

Hari Kesehatan Nasional, Catatan PB IDI: Permasalahan di Indonesia Sangat Kompleks dan Beragam

"Jadi kita di restoran nih, overall gula, usahakan selalu bilang pisahi gulanya atau kurangi gulanya. Karena cenderung kalau kita misahkan gulanya, di minuman, orang itu cenderung enggak akan menuangkan gula semuanya," ujar pendiri komunitas Sobat Diabet, dr. Rudy Kurniawan.

Selain itu, dokter Rudy menyarankan agar tidak menghabiskan kuah dari makanan yang dibeli. Meski lezat dan segar, menurutnya, di dalam semangkuk kuah makanan bisa mengandung lemak dan garam yang cukup banyak.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

"(Garam juga penting) karena risiko hipertensinya naik sehingga risiko diabetes juga naik. Biasanya diabetes itu enggak sendirian, ada sindrom metabolik, mulai dari hipertensi, gangguan kolestrol," paparnya.

ilustrasi Jogging

Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes

Tak hanya dapat membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan saja. Lari ternyata juga disebut dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi pasien diabetes 2.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024