Masker Kain Satu Lapis, Efektifkah Tangkal COVID-19?
- ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
VIVA – Pemerintah telah mewajibkan pemakaian masker kain yang sejalan dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masker kain saat ini tengah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat. Pemakaiannya digunakan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19.
Diketahui virus corona dapat menular melalui percikan dahak atau air liur saat penderita COVID-19 batuk atau bersin. Untuk mengurangi risiko penularan virus, orang yang sedang batuk atau bersin disarankan memakai masker guna menahan percikan cairan tubuh tersebut.
Tak hanya masyarakat, para dokter, perawat, dan seluruh petugas medis yang menangani pasien pun kini mulai kesulitan mendapatkan masker bedah. Oleh karena itu, banyak yang terpaksa mencari alternatif dengan menggunakan masker kain.
"Masker dipakai sebagai langkah pencegahan. Masker kain yang direkomendasikan adalah dari bahan katun atau kaos bekas pakaian kita," ujar Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey MKes, dalam acara Hidup Sehat di tvOne.
Adapun masker berbahan katun dan kaos dipakai karena mudah menyerap. Sementara, bahan wool dan beludru malah bisa mempersulit tubuh untuk bernafas secara normal.
Namun, apakah masker kain efektif mencegah penyebaran virus corona tersebut? Jawabannya adalah bergantung pada lapisan yang dipakai di masker tersebut.
"3 lapis kain mampu tangkal virus. Minimal dua lapis jika sulit mencari yang tiga lapis. Kalau satu lapis saja, kurang bisa proteksi diri dari virus," kata dia.