Masker Kain Satu Lapis, Efektifkah Tangkal COVID-19?

Masker Kain
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Pemerintah telah mewajibkan pemakaian masker kain yang sejalan dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masker kain saat ini tengah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat. Pemakaiannya digunakan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19. 

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Diketahui virus corona dapat menular melalui percikan dahak atau air liur saat penderita COVID-19 batuk atau bersin. Untuk mengurangi risiko penularan virus, orang yang sedang batuk atau bersin disarankan memakai masker guna menahan percikan cairan tubuh tersebut.

Tak hanya masyarakat, para dokter, perawat, dan seluruh petugas medis yang menangani pasien pun kini mulai kesulitan mendapatkan masker bedah. Oleh karena itu, banyak yang terpaksa mencari alternatif dengan menggunakan masker kain.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

"Masker dipakai sebagai langkah pencegahan. Masker kain yang direkomendasikan adalah dari bahan katun atau kaos bekas pakaian kita," ujar Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey MKes, dalam acara Hidup Sehat di tvOne.

Adapun masker berbahan katun dan kaos dipakai karena mudah menyerap. Sementara, bahan wool dan beludru malah bisa mempersulit tubuh untuk bernafas secara normal.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Namun, apakah masker kain efektif mencegah penyebaran virus corona tersebut? Jawabannya adalah bergantung pada lapisan yang dipakai di masker tersebut.

"3 lapis kain mampu tangkal virus. Minimal dua lapis jika sulit mencari yang tiga lapis. Kalau satu lapis saja, kurang bisa proteksi diri dari virus," kata dia.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025