15 Persen Orang Positif Virus Corona Tak Punya Gejala, Ini Penyebabnya

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Beberapa gejala virus corona atau COVID-19 ditandai dengan batuk, flu, demam dan juga sesak napas. Namun, dalam perkembangannya, tak sedikit pasien yang dinyatakan positif tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun. 

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Orang-orang yang ternyata positif tapi tanpa gejala inilah yang dianggap berbahaya. Karena tanpa sadar, ia bisa menularkan virus tersebut kepada orang lain, terutama lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan yang lebih rentan terjangkit virus ini. 

Persentase pasien positif corona di Indonesia yang tidak menunjukkan gejala, cukup tinggi, yaitu mencapai 15 persen. Lalu, apa yang menjadi penyebab orang-orang dengan virus corona oni tidak bergejala?

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

Melalui Diskusi Online Mengenal Karakter Virus SARS-CoV-2 untuk Ketepatan Penanganan Pasien COVID-19, yang diadakan oleh Bakrie Center Foundation (BCF), Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Juru Bicara RS Persahabatan untuk COVID-19, dr.Erlina Burhan,Sp.P(K), turut memberikan tanggapan. 

"Memang banyak sekarang, kira-kira ada 15 persen dari pasien yang positif itu tidak ada gejala. Kemungkinan adalah karena sistem imunnya cukup baik, sehingga bisa mengontrol virus yang ada di dalam tubuhnya untuk tidak menimbulkan gejala," ujarnya melalui grup WhatsApp Diskusi Penanganan Corona, Jumat, 17 April 2020. 

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Lebih lanjut, dokter Erlina menjelaskan, orang-orang tanpa gejala inilah yang paling berpotensi menjadi sumber penularan bagi orang lain. 

"Tetapi ini merupakan sumber penularan yang berpotensi dan tidak diketahui. Dan ini justru menimbulkan masalah," kata dia. 

Untuk itu, Erlina turut mengimbau agar semua orang menggunakan masker ketika keluar rumah. Tidak perlu masker bedah, cukup menggunakan masker kain yang sesuai dengan standar yang disarankan oleh pemerintah dan para petugas medis.

"Tujuannya adalah untuk mencegah orang lain tertular kalau Anda kebetulan adalah orang yang positif tapi tidak ada gejala," tutup Erlina. 

ilustrasi kanker

Penyintas COVID-19 Berpotensi Mengalami Kanker Paru? Simak Penjelasan Dokter!

Apakah penyintas COVID-19 berisiko terkena kanker paru? Simak penjelasan dokter tentang kaitan infeksi virus dengan kesehatan paru-paru di sini.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025