Biar Awet, Ini Cara Tepat Simpan Susu dan Telur di Kulkas

Ilustrasi telur.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menyimpan berbagai makanan saat karantina mandiri akibat virus corona atau COVID-19, dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Tak sedikit yang membeli beberapa jenis makanan dalam jumlah besar dan disimpan di lemari pendingin atau kulkas.

Rahasia Hidup Sehat dan Bahagia dengan Gaya Hidup Minimalis

Kulkas memang kerap menjadi pilihan untuk mengawetkan makanan, baik itu mentah atau matang. Meski makanan bisa awet, penyimpanannya juga tak boleh asal alias ada aturannya.

Terlebih pada produk-produk tertentu yang rentan basi. Sebut saja produk susu dan olahannya yang hanya bisa bertahan beberapa hari saja di kulkas. Bagaimana penyimpanannya yang tepat agar lebih tahan lama, ya?

Mau Tetap Sehat di Usia 40-an? Kenali 5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari!

"Jangan disimpan di pintu kulkas karena tidak stabil suhunya. Cari area di kulkas yang suhunya bisa lebih stabil dan itu membuat lebih awet," ujar spesialis gizi klinis, dr Louise Kartika SpGK., dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 17 April 2020.

Awet tidaknya produk susu juga bergantung pada jenisnya. Seperti pada jenis fresh milk, hanya bisa dikonsumsi 2-3 hari usai dibuka kemasannya. Sementara pada susu bubuk, jika sudah dicampur air, harus langsung dikonsumsi.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Untuk produk keju dan yogurt, simpan di dalam kemasannya saja bisa awet. Jika ingin dikonsumsi sebagian, letakkan dan simpan di wadah lain," ucapnya.

Berbeda dengan telur yang awet hingga berminggu-minggu di dalam kulkas. Meski begitu, telur harus dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan di kulkas agar mencegah kontaminasi bakteri.

"Telur bisa awet 3-5 minggu. Cuci bersih dulu agar tidak ada kontaminasi kuman seperti salmonela yang berasal dari peternakan," paparnya.

Ilustrasi kanker payudara. (Unsplash.com/Angiola Harry)

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

Kanker payudara salah satu penyakit paling umum yang menyerang perempuan di dunia. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan harapan hidup.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024