Cegah COVID-19, Sunat Si Kecil Bisa di Rumah
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA – Dalam kondisi wabah COVID-19, pemerintah telah mengimbau untuk tetap berada di rumah sebagai salah satu cara pencegahan penyebaran virus corona. Pilihan untuk sunat di rumah adalah salah satu cara sunat yang dianggap lebih praktis, pasien tidak harus beranjak ke mana-mana, baik sebelum melakukan tindakan, maupun setelahnya.Â
Secara psikologis pun pasien akan lebih nyaman disunat di rumah atau kamarnya sendiri karena lebih kenal dengan lingkungan dan situasinya. Selain itu, pasien juga akan lebih nyaman pascasunat berlangsung karena segala kebutuhannya tersedia. Â
Tim dari Rumah Sunat dr. Mahdian akan datang membawa segala persiapan yang diperlukan beserta dokter dan perawat yang berpengalaman dengan perlengkapan APD (alat pelindung diri) sesuai ketentuan medis sehingga pasien akan merasa tambah aman. Rumah Sunat dr. Mahdian sebagai klinik khusus khitan, baik dokter maupun perawatnya tentunya hanya menangani pasien khitan, berbeda dengan klinik kesehatan yang menangani pasien dengan berbagai keluhan penyakit, sehingga relatif lebih minim risiko.
Ada pun metode sunat yang digunakan ýaitu modern adalah dengan teknik Mahdian Klem agar memiliki risiko yang minim seperti melindungi dari infeksi silang dari berbagai penyakit karena merupakan sekali pakai. Prosesnya yang lebih cepat, untuk sunat anak hanya membutuhkan waktu 5-10 menit, setelah sunat pasien bisa kembali beraktivitas seperti biasanya, proses penyembuhan yang cepat dan menjadi metode sunat yang diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain penggunaan metode sunat Mahdian Klem, Rumah Sunat dr. Mahdian juga menggunakan teknologi sunat tanpa suntik. Menurut The American Psychiatric Association, terdapat 10 persen orang di dunia yang memiliki fobia terhadap jarum suntik. Biasanya, orang yang memiliki fobia tersebut akan menghindari perawatan medis dengan menggunakan jarum suntik. Jika sudah begitu, maka dapat menghambat perawatan kesehatan.
Keunggulan sunat tanpa jarum suntik membuat pasien khususnya anak tidak perlu takut suntik lagi. Selain itu, obat masuk ke kulit subkutan dan akan menyebar serta diserap secara merata, menghasilkan penyerapan yang lebih cepat.
Terakhir, mengurangi kontaminasi karena disterilkan dengan irradiasi gamma dan sekali pakai, sehingga menghilangkan kemungkinan kontaminasi silang virus dan bakteri. Dengan kombinasi teknologi modern ini, anak pun diharapkan tidak akan menjadi trauma setelah disunat. Bagi orangtua yang anaknya sudah memasuki usia untuk disunat, kini tidak lagi perlu khawatir.