Masker N95 Ternyata Tak Efektif Cegah Penularan Virus Corona

Masker N95.
Sumber :
  • VIVA / Tasya

VIVA – ?Pandemi COVID-19 membuat masker menjadi barang yang sangat diburu dan kini semakin langka di kalangan masyarakat, bahkan di fasilitas kesehatan. Meski ada di pasaran, harga masker yang dijajakan sudah menjulang tinggi hingga ratusan ribu.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Masker memiliki banyak jenis. Salah satu jenis masker yang disebut-sebut mampu menangkal virus corona jenis baru adalah masker N95. Masker ini juga sempat diburu ketika kualitas udara di ibukota Jakarta tengah memburuk.

"Masker itu untuk respirator, untuk kemampuan 95 persen menyaring partikel (seperti debu)," ujar Dokter spesialis anak dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A., dalam siaran live Instagram IDAI, Kamis 26 Maret 2020.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Menurut Made, masker N95 seharusnya hanya dipakai oleh petugas medis yang memang melakukan tindakan yang berkaitan dengan partikel sangat kecil. Sehingga, masker tersebut tidak efektif dalam menangkal virus corona jenis SARS-CoV-2.

"Jadi hanya dipakai petugas kesehatan yang bakal melakukan tindakan yang mengeluarkan aerosol (partikel sangat kecil) seperti (tindakan) intubasi. Untuk awam tidak dianjurkan karena tidak ada bukti bahwa pemakaiannya akan membantu mengurangi virus corona," kata dia.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Made mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak dalam membeli masker serta menjalani aktivitas di rumah sesuai anjuran pemerintah. Ia meminta masyarakat untuk memikirkan tenaga medis serta pasien yang sakit untuk mendapatkan masker.

"Kalau dipakai di masyarakat padahal efektivitasnya tidak teruji, tenaga medis nanti kehabisan di rumah sakit. Kita yang butuh tidak dapat. Pastinya merugikan," jelasnya.

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025