Sering Pesan Makanan Via Online? Ini Tips Aman Agar Bebas Virus Corona

Ilustrasi makanan pesan antar.
Sumber :
  • Pixabay/fudowakira

VIVA – Selama penetapan Work From Home atau WFH selama wabah virus corona, tak jarang masyarakat bosan hanya makan masakan rumah. Sebagian dari mereka, memilih untuk memesan makanan melalui aplikasi online. Memesan makanan secara online, sering jadi salah satu alternatif.

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Namun hati-hati. Penularan virus corona atau COVID-19 bisa saja menempel pada makanan atau kemasan makanan dan minuman yang kita pesan. Lalu, bisakah kita tetap memesan makanan pada kondisi seperti sekarang ini? 

Menurut Dokter Spesialis Jantung Paru, dr Vito A. Damay Sp. JP(K), memesan makanan melalui ojek atau aplikasi online boleh-boleh saja, asal tetap memerhatikan sisi kebersihannya. Dia pun memberikan perumpamaan tata cara pesan makanan yang diterapkan di luar negeri. 

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

"Cara yang dipakai orang luar waktu mereka lockdown, mereka itu pakai (sistem) antar. Mereka tiap kali mau antar makanan dan setelah mau terima, mereka kasih semprot alkohol juga," ujarnya saat menjadi bintang tamu di program Tonight Show, Rabu malam, 25 Maret 2020. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat kamu akan membuka makanan, hendaknya kamu mencuci tangan terlebih dahulu. Begitupun ketika kamu akan mengonsumsinya. 

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

"Ketika mereka mau membuka (kemasan atau kantong plastik) mereka cuci tangan. Setelah buka, mereka cuci tangan lagi supaya bersih. Jadi memang, itu benar-benar kuncinya cuci tangannya yang penting," lanjut dia. 

Dokter Vito kembali menegaskan, jika kamu termasuk pengguna jasa ojek online untuk memesan makanan, setelah meletakkan makanan di tempat yang aman, hendaknya kamu mencuci tangan lagi. Lalu, apakah cukup dengan mencuci tangan saja? 

"Itu sebenarnya yang paling penting dibanding masker malah. Contoh, kenapa orang pakai masker malah risiko tertularnya semakin tinggi, karena dia menempel di depan (wajah). Sambil ngomong kan saking semangatnya masker jatuh ke bawah, dia benerin, ulang, benerin lagi, itu tangan enggak tahu bekas apa tadi. Pegang HP, pencet lift," tutur Vito.

ilustrasi kanker

Penyintas COVID-19 Berpotensi Mengalami Kanker Paru? Simak Penjelasan Dokter!

Apakah penyintas COVID-19 berisiko terkena kanker paru? Simak penjelasan dokter tentang kaitan infeksi virus dengan kesehatan paru-paru di sini.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025