WHO: Tangkal Corona, Negara Tak Cukup Hanya Lakukan Lockdown

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes
Sumber :
  • WHO

VIVA – Sejumlah negara telah menerapkan lockdown atau karantina wilayah sebagai salah satu cara untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Namun, menurut Pakar Gawat darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) negara-negara tidak dapat begitu saja melakukan lockdown masyarakat mereka untuk menangkal corona virus. 

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Ia menambahkan bahwa perlu ada langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari. Jika pemerintah tidak mempunyai langkah ke depan setelah lockdown hal itu bisa jadi fatal.

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan dalam sebuah wawancara di BBC Andrew Marr Show.

"Bahaya saat ini dengan lockdown ... jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan lockdown itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melonjak  kembali."

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia, juga telah memperingatkan orang muda tidak kebal dari virus corona dan harus menghindari bersosialisasi dan mengkomunikasikannya kepada orang yang lebih tua. 

Menurut  Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pilihan yang dibuat oleh kaum muda bisa menjadi penentu antara hidup dan mati untuk orang lain.  Lebih dari 11.000 pasien telah meninggal karena penyakit pernapasan Covid-19 di seluruh dunia.

Hampir 250.000 pasien telah dites positif secara keseluruhan. Pernyataan ketua WHO tersebut mengikuti laporan bahwa orang-orang muda di banyak negara merasa puas dengan peringatan kesehatan, karena kerentanan yang lebih besar terhadap virus di antara pasien yang lebih tua.

Wabah corona virus pertama kali ditemukan di Cina pada bulan Desember. Tapi sekarang pusat pandemi adalah Eropa.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19
VIVA Militer: Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA)

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Badan Intelijen Pusat (CIA) AS kini mendukung teori bahwa pandemi COVID-19 mungkin berasal dari kebocoran laboratorium secara tidak sengaja di China.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2025