3 Dokter Meninggal, Pemerintah: Kita Dalam Pengabdian yang Benar
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc
VIVA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan prihatin dan mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya sejumlah tenaga kesehatan di tengah pandemi virus COVID-19 di Tanah Air.
"Pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit COVID-19," kata Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Pemerintah tentunya bersedih karena hal itu menimpa Indonesia. Namun pemerintah mengaku menghargai tenaga kesehatan tersebut yang sudah mendedikasikan diri pada bangsa dan negara.
"Pemerintah bersedih untuk ini, dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini," jelas dia.
Yuri juga mengingatkan bagaimana pembatasan sosial harus dilakukan pada saat melakukan kegiatan sosial. Dia berharap hal itu bisa diimplementasikan di tengah masyarakat, sampai pada tahapan setiap komunitas mampu menjaga lingkungan.
"Saling mengawasi, mengingatkan dan kemudian saling membantu, karena pada hakikatnya inilah jati diri bangsa yang selalu bergotong royong, selalu memiliki tenggang rasa sosial, bersama-sama menghadapi COVID-19," terang Yuri.
Sebelumnya, sebanyak tiga dokter meninggal dunia akibat COVID-19 yakni dr Hadio Ali Khazatsin, dr Djoko Judodjoko, dan dr Adi Mirsa Putra. Sementara itu, Yuri kembali mengungkap data tambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 64 kasus menjadi 514 kasus dengan angka kematian bertambah 10 orang menjadi 48 orang.
"Ada penambahan kasus yang sembuh, sudah dua kali dites hasilnya negatif sebanyak sembilan orang, menjadi 29 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.