Mengenal Avigan dan Klorokuin, Obat COVID-19 yang Dipesan Pemerintah
- Freepik/freepik
VIVA – Pemerintah Indonesia telah memesan jutaan obat untuk membantu pengobatan pasien positif virus corona atau COVID-19. Presiden Joko Widodo menyebut telah memesan 2 juta Avigan dan 3 juta Klorokuin untuk menangani pasien positif corona.
"Kita telah mendatangkan lima ribu obat flu, Avigan. Akan kita coba dan dalam proses pemesanan 2 juta. Sementara itu, obat kedua adalah Klorokuin yang telah disiapkan sebanyak tiga juta," kata Jokowi di Istana negara, Jumat, 20 Maret 2020.
Klorokuin
Dilansir dari berbagai Medlineplus, Klorokuin Fosfat ada dalam kelas obat yang disebut antimalaria dan amebisida. Klorokuin digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, yang mana obat ini akan membunuh parasit malaria yang hidup di dalam sel darah merah.
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin perlu minum obat lain (seperti Primaquine) untuk membunuh parasit malaria yang hidup di jaringan tubuh lain.
Selain itu, Klorokuin sering digunakan untuk mengobati amebiasis (infeksi parasit Entamoebae histolytica).
Chloroquine phosphate merupakan obat oral berbentuk tablet yang biasanya dikonsumsi seminggu sekali pada hari yang sama dalam seminggu. Biasanya dokter akan memberi tahu pasien berapa banyak tablet yang harus diminum untuk setiap dosisnya.
Tiap dosisnya diminum mulai 2 minggu sebelum bepergian ke daerah di mana malaria biasa terjadi. Anda harus mengonsumsinya saat berada di daerah tersebut dan kemudian selama 8 minggu setelah Anda kembali dari daerah tersebut. Â
Untuk pengobatan amebiasis, satu dosis biasanya diminum selama 2 hari dan kemudian setengah dosis setiap hari selama 2 hingga 3 minggu. Biasanya dikonsumsi dalam kombinasi dengan amebisida lain.
Avigan
Favipiravir, juga dikenal sebagai T-705, Avigan atau Favilavir adalah obat antivirus yang dikembangkan oleh Toyama Chemical (kelompok Fujifilm) Jepang dengan aktivitas melawan banyak virus RNA.
Seperti obat antivirus eksperimental tertentu lainnya (T-1105 dan T-1106), Avigan adalah turunan dari pyrazinecarboxamide. Â
Dalam percobaan yang dilakukan pada hewan, Avigan menunjukkan aktivitas positif dalam melawan virus influenza, West Nile, demam kuning, penyakit kaki-dan-mulut, serta flavivirus, arenavirus, bunyavirus dan alphavirus lainnya.
Selain itu, avigan juga teruji bisa melawan enterovirus dan virus demam Rift Valley. Â
Avigan telah menunjukkan hasil positif terbatas terhadap virus Zika dalam penelitian pada hewan, tetapi kurang efektif dibandingkan antivirus lain seperti MK-608. Agen tersebut juga telah menunjukkan khasiat melawan rabies, dan telah digunakan secara eksperimental pada beberapa manusia yang terinfeksi virus.
Pada Februari 2020, Avigan sedang dipelajari di China untuk pengobatan eksperimental penyakit COVID-19 (novel coronavirus) yang muncul sejak akhir 2019 lalu. Pada 17 Maret, pejabat Cina menyarankan obat ini efektif dalam mengobati virus corona di Wuhan dan Shenzhen.