Benarkah Paracetamol Lebih Baik dari Ibuprofen untuk COVID-19?

Ilustrasi paracetamol.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pernyataan Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran, di Twitter soal ibuprofen yang sebaiknya tak diminum jika mengalami gejala virus corona (COVID-19) membuka diskusi lanjutan terkait obat penyakit ini. Menteri tersebut mengatakan, obat anti peradangan seperti ibuprofen bisa menjadi faktor yang memperburuk infeksi.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Dalam cuitannya, Menteri Kesehatan Prancis itu juga menyarankan lebih baik menggunakan paracetamol untuk meredakan gejala COVID-19 tersebut.

Mengutip Independent, belum diketahui pasti apakah cuit sang menteri berdasarkan kasus COVID-19 di Prancis saja atau lebih ke studi umum yang sebelumnya dilakukan terhadap obat anti-peradangan (NSAID) ini. Studi itu mengatakan, obat anti-peradangan tersebut bisa melemahkan sistem imun, sesuatu yang bisa berbahaya untuk tubuh seseorang yang sedang melawan virus corona.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Namun sejumlah sumber yang dihubungi media-media Inggris seperti Independent dan BBC menyebut, sejauh ini belum ada informasi dan hasil studi yang cukup dan kuat terkait penggunaan ibuprofen pada pasien COVID-19. 

"Saat ini tidak ada bukti ilmiah yang dipublikasikan bahwa ibuprofen meningkatkan risiko terkena COVID-19 atau membuat yang sakit jadi lebih buruk. Tidak ada juga bukti pasti bahwa mengonsumsi ibuprofen bisa berbahaya bagi infeksi pernapasan lainnya," kata perwakilan Kesehatan Masyarakat Inggris kepada Independent.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Mengutip BBC, baik paracetamol maupun ibuprofen sama-sama bisa menurunkan suhu tubuh yang tinggi dan membantu mengurangi gejala mirip flu. Namun memang, ibuprofen dan obat anti-peradangan lain dianggap tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu dan bisa menimbulkan efek samping, terutama mereka yang punya asma, masalah sirkulasi dan jantung.

Dalam situs kesehatan Inggris, NHS, mengutip BBC, kedua obat, baik paracetamol maupun ibuprofen sebelumnya dianjurkan. Meski belum ada bukti jika ibuprofen memperburuk kondisi penderita COVID-19, mereka menyarankan untuk menggunakan paracetamol dulu sejauh ini.

"Tidak ada bukti kuat bahwa ibuprofen bisa membuat virus corona lebih buruk. Sampai kita mendapat informasi lebih, gunakan paracetamol untuk merawat gejala virus corona, kecuali dokter memberitahu jika paracetamol tidak cocok untuk Anda," tulis NHS.

Situs itu juga meminta agar mereka yang sudah menggunakan ibuprofen berdasarkan saran dokter, untuk tidak langsung menghentikannya tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024