Pemerintah Akan Kaji 'Rapid Test' untuk Pemeriksaan COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan bahwa pemeriksaan virus corona jenis baru bisa melalui rapid test. Pemerintah akan melakukan kajian apakah serangkaian tes darah pada pasien yang diduga positif corona bisa dilakukan sebagai pemeriksaan.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Kami juga rapat di pagi hari dengan Menteri Kesehatan dan seluruh jajaran untuk memulai melakukan kajian untuk rapid test seperti negara lain," ujar Yuri, sapaannya dalam konferensi pers, Rabu 18 Maret 2020.

Dijelaskan oleh Yuri, rapid test tersebut merupakan serangkaian tes dengan mengambil sampel darah milik seseorang yang diduga positif COVID-19. Hal ini berbeda jauh dengan pemeriksaan yang selama ini dilakukan, yakni melalui metode usap atau swab tenggorokan yang mengambil cairan di kerongkongan

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Rapid test cara beda dengan tes selama ini, karena akan gunakan spesimen darah. Tidak dengan lapisan kerongkongan atau tenggorokan," jelasnya.

Yuri menegaskan, pengembangan rapid test ini untuk mempermudah pasien terduga positif virus corona, agar dapat melakukan pengecekan di seluruh laboratorium di Indonesia. Diharapkan dapat membuat deteksi dini dilakukan lebih banyak sehingga penyebaran virus corona bisa diminimalisir.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

"Ini tidak butuhkan sarana lab. Artinya, bisa di semua lab kesehatan di Indonesia," kata dia.

Namun, Yuri menjelaskan bahwa metode ini memiliki kekurangan, yakni pemeriksaan bisa memberikan hasil yang maksimal setelah virus menginfeksi dalam waktu sepekan. Hal tersebut karena imunoglobulin baru terbentuk dalam durasi tersebut.

"Masalahnya, karena diperiksa imunoglobulin, kita butuh reaksi imunoglobulin. Kalau belum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobulinnya akan ada gambaran negatif," kata dia.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024