COVID-19 jadi 227 Kasus, Kekurangan APD Tim Medis Pakai Jas Hujan
- ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
VIVA – Di tengah terus melonjak drastisnya pasien positif COVID-19 dan pasien yang meninggal, ternyata banyak tenaga medis di daerah yang kesulitan mendapatkan Alat Pelindung Diri atau APD seperti hazardous material suit dan juga masker.
Kasus tenaga kesehatan yang terpaksa menggunakan jas hujan saat menangani orang dengan pemantauan (ODP) virus corona di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat hanyalah gunung es dari minimnya APD di daerah. Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, mengatakan bahwa hampir semua pelayanan di setiap daerah mengeluhkan hal yag sama.
"Hampir semua pelayanan di semua daerah mengeluhkan kekurangan APD, kemarin juga sudah kita sampaikan tim gugus cepat dan ini kita berharap bisa segera terealisasikan,' ujar Adib saat dihubungi VIVA, Rabu, 18 Maret 2020.
Adib menegaskan kebutuhan APD bukan hanya di keluhkan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan, tapi juga bagi mereka yang bertugas sebagai front liner di rumah sakit yang bukan rujukan, klinik dan juga puskesmas.
"Ini butuh effort agar mereka cukup terlindungi supaya jangan sampai menjadi sumber penularan dari virus itu sendiri," ujar dia.
"Ini masih belum merata, masih banyak temen-temen yang tidak mendapat APD yang standar bahkan mencari masker pun mereka kesulitan."
Seperti diketahui, jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia telah bertambah lagi jumlahnya menjadi 227 kasus. Ada peningkatan jumlah yang signifikan mencapai 55 kasus dengan pasien meninggal total 19.