Pakai Masker Kain untuk Cegah Penularan COVID-19, Efektifkah?

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pasien positif virus corona atau COVID-19 terus bertambah. Data terakhir menyebutkan jika sudah ada 172 orang yang positif COVID-19 di Indonesia, sementara itu penambahan jumlah kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Untuk itu, masyarakat dituntut untuk bisa menjaga kebersihan diri masing-masing. Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung sosial distancing atau pembatasan jarak untuk memutus penyebaran COVID-19.

Selain itu, cara efektif mencegah penularan virus ini adalah dengan sering mencuci tangan dan hindari menyentuh wajah. Sayangnya, banyak yang keliru menganggap menggunakan masker efektif mencegah penularan virus corona. Bahkan, di tengah kelangkaan masker yang kini harganya melonjak drastis, banyak yang memilih memakai masker dari kain.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, masker kain tidak dapat menangkal penyebaran COVID-19. Sebab, masker kain memang tidak didesain untuk menghalangi ataupun menyerap cairan yang keluar dari mulut, karena masker kain memiliki pori-pori.

"Apakah pakai masker biasa kain itu akan menghambat penularan, jawabannya tidak karena masker kain tidak didesain untuk menghalangi atau menyerap droplets yang dikeluarkan karena lapisan luarnya tidak waterproof dan dalamnya tidak ada penyerapan dan ada pori-pori di situ jadi tidak didesain untuk mencegah penularan," kata Erlina pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Masker efektif yang dapat mencegah penularan COVID-19 harus memiliki fungsi yang benar di mana bagian dalam dapat menyerap droplets sedangkan bagian luar memiliki sifat waterproof atau antiair sehingga dapat menangkal droplets dari luar.

"Masker itu mencegah penularan, jadi kalau orang sakit yang dalam saluran napasnya ada virus dia pakai masker meskipun dia batuk atau bicara muncrat itu berpotensi untuk mengeluarkan virus. Jadi lebih baik pakai masker supaya cipratan itu menempel di masker dan itu diserap makanya pakai yang putih di dalam sementara yang bagian berwarna itu di luar, berwarna itu kan sifatnya waterproof sehingga kalau ada cipratan dari luar tidak nempel," katanya.

Dalam memilih masker juga harus diperhatikan jika masker tidak rusak dan tidak berubah warna sehingga dapat digunakan sesuai fungsinya.

"Yang penting maskernya tidak rusak itu masih bisa dipakai. Tidak berubah warna, tidak rusak itu masih bisa dipakai," ucapnya.

Ilustrasi warga pakai masker

Deretan Fakta Virus HMPV yang Merebak di China, Akankah Jadi Pandemi Seperti Covid-19?

Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini menjadi perhatian dunia usai adanya laporan peningkatan kasus di banyak rumah sakit di China. Simak fakta-faktanya di sini!

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025