China Kirim Pasukan Khusus ke Roma
- repubblica
VIVA – Jumlah kasus pasien positif dan angka kematian akibat virus corona (COVID-19) di Italia kembali meningkat. Jumat 13 Maret 2020 kemarin, Italia bahkan mencatat angka kematian tertinggi dalam satu hari akibat virus tersebut.
Menurut data resmi, ada 250 kematian yang tercatat selama 24 jam terakhir, dengan total kematian akibat virus ini menjadi 1.266, dan 17.660 infeksi secara keseluruhan. Angka kasus Corona di Italia melonjak naik sebanyak 2.547 kasus, sejak Kamis malam.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, bahwa Eropa menjadi episentrum pandemi COVID-19 yang baru. Tak lama kemudian, China menerbangkan 31 ton pasokan medis ke Roma, bersama dengan para pakar yang sebelumnya bertugas di wilayah virus pertama kali muncul, yakni Wuhan.
Sistem perawatan kesehatan Italia sedang tegang karena wabah, dan negara itu hampir terkunci. Warga diperintahkan untuk tinggal di rumah, kecuali untuk perjalanan ke tempat kerja dan kebutuhan lainnya. Semua toko, kecuali toko makanan, apotek, kios koran, dan penjual tembakau, telah ditutup.
Wakil kepala Palang Merah China, Yang Huichuan yang mengepalai tim yang terdiri dari sembilan ahli, mengatakan bahwa persediaan telah tiba di Roma, termasuk peralatan untuk unit perawatan intensif.
"Italia telah mengirim bantuan ke China, ketika berhadapan dengan epidemi terburuk. Jadi, kami di sini untuk membayar kembali bantuan yang kami dapatkan dari Italia belum lama ini," kata Yang, dilansir dari SCMP, Sabtu 14 Maret 2020.