Keajaiban Datang Lagi, Orang Kedua yang Dinyatakan Sembuh dari HIV

Ilustrasi HIV/AIDS
Sumber :
  • Pixabay/Darwin Laganzon

VIVA – Keajaiban. Dibalik fakta menyakitkan bahwa HIV/AIDS hingga saat ini belum ditemukan obatnya namun keajaiban kembali terjadi. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang dikenal dengan 'The London Patient' dinyatakan secara fungsional sembuh dari HIV/AIDS. 

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

Orang tersebut tentu akan tercatat dalam sejarah sebagai penderita HIV/AIDS kedua yang berhasil sembuh. Sebelumnya seorang pasien dengan kode nama 'The Berlin Patient' tercatat sebagai orang pertama yang berhasil terbebas dari penyakit HIV/AIDS.

Dipublikasikan The Lancet HIV, orang dengan kode 'The London Patient' itu dinyatakan sembuh setelah tidak ditemukan lagi infeksi virus aktif dalam tubuhnya setelah sebelumnya menerima transplantasi sel induk dari donor yang punya gen HIV-resistant.

Kenapa Memar Muncul Tanpa Benturan? Kenali 13 Kondisi yang Bisa Menyebabkannya!

Yang lebih menggembirakan, sebenarnya metode yang digunakan untuk penyembuhan sama dengan yang dilakukan pada pasien pertama HIV/AIDS yang telah dinyatakan sembuh dari penyakit ini pada 2008 silam. 

"Kami mengusulkan bahwa hasil ini mewakili kasus kedua pasien yang berhasil sembuh dari HIV. Penemuan kami ini menunjukkan kesuksesan transplantasi sel induk sebagai obat HIV," kata Professor Ravindra Kumar Gupta, dari University of Cambridge.

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Sebagai catatan, The London Patient didiagnosa mengidap HIV pada 2003 silam dan mulai mengkonsumsi obat antiretroviral. Sayangnya, pada akhir 2012, ia didiagnoas menderita kanker dan harus menjalani kemoterapi. 

Dan untuk 'mengkondisikan' dua penyakit tersebut maka ia harus menerima perlakuan khusus memadukan transplan sel induk dari seorang donor yang resiten HIV, termasuk sebagai obat kemoterapi.

Sebenarnya potensi sembuhnya ‘The London Patient’ ini sudah terendus pada 2019 lalu namun saat itu beberapa peneliti masih menganggap terlalu dini menyimpulkan sehingga dibutuhkan rentan waktu berbulan-bulan untuk memastikannya.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia hingga mencapai 16,1 persen

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024