Tak Cuma Kemo, Pasien Kanker Juga Butuh Dampingan Psikologis

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pexels/Kat Jayne

VIVA – Didiagnois memiliki kanker tentu bukanlah sebuah fakta yang mudah diterima. Banyak orang merasa terpukul dan tertekan secara psikologis. Belum lagi dengan proses pengobatan yang cukup panjang. Hal ini juga akan berpengaruh dengan dampak psikologis pasien. 

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Sayangnya tidak banyak klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan psikologis pada layanan komprehensif pengobatan kanker. Menurut Psikolog di Klinik Hayandra, Cecilia Sagita, M. Psi., proses pengobatan kanker masih fokus pada penanganan medis seperti operasi, radioterapi, kemoterapi dan lainnya.

"Padahal kondisi psikologis pasien kanker dan keluarganya juga merupakan sisi yang harus disentuh dalam layanan pengobatan kanker,” kata Cecilia dalam keterangan persnya, Jumat 6 Maret 2020.

Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

Cecilia melanjutkan, bahwa banyak pasien merasa punya masa hidup yang lebih pendek saat dokter mendiagnosis kanker, padahal nyatanya tidak demikian. Fakta tersebut membuat pasien kanker mengalami gangguan psikologis antara lain kecemasan, ketakutan menjalani pemeriksaan, depresi, hingga kematian. Karena itu, selain pengobatan secara medik, pasien perlu juga diberikan intervensi yang tepat dari sisi psikologisnya.

Terlebih saat mereka mulai menjalani proses pengobatannya yang tidak hanya memakan biaya dan waktu tetapi juga efek samping pengobatan yang menyakitkan. 

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

"Kondisi tersebut berpotensi besar menimbulkan rasa frustasi, sedih, depresi pada pasien dan keluarganya. Pada akhirnya bagi diri pasien itu sendiri, perasaan depresi dapat memengaruhi daya imunitas tubuhnya dalam melawan sel kanker," ungkap Cecilia. 

Dalam kondisi demikian,pendekatan bio-psiko-sosial menjadi dasar untuk melihat manusia secara utuh (holistik) menjadi penting membantu penyintas kanker meningkatkan kualitas hidupnya.

“Oleh karena itu diperlukan konseling dan psikoterapi sebagai langkah intervensi bagi pasien kanker untuk memberikan ketenangan dan membantunya menjalani perawatan medis dengan semangat positif,” kata dia. .

Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024