Pemerintah RI Waspadai Gelombang 2 Virus Corona Covid-19
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah Indonesia tengah mewaspadai second wave atau gelombang penyebaran dari virus corona (Covid-19). Hal ini mengingat penyebaran virus corona di luar China yang begitu cepat. Hingga kemarin tercatat ada 20 negara baru yang melaporkan adanya kasus corona di negara tersebut.
Menurut Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto, meningkatnya laporan kasus di beberapa negara tersebut lantaran virus ini tidak menunjukkan gejala pada pasien.
"Yang jadi permasalahan kecepatan menyebarnya kemarin ada 20 negara lapor, artinya kita tahu menyebarnya cepat manakala kita tahu semua negara telah memperketat di pintu masuknya, tapi banyak yang lolos," kata dia di Kementerian Kesehatan, Rabu 4 Maret 2020.
Dia melanjutkan hal ini karena adanya perubahan perjalanan penyakitnya, inkubasinya tidak cukup 1x14 hari. Kasus ini ditengarai "bobol" karena awalnya 14 hari, tapi ini keluar gejala di hari ke-20 atau ke-21 di saat mereka sudah keluar.
Selain itu, dia juga menjelaskan banyaknya kasus positif corona di luar China ini juga lantaran tidak adanya gejala atau minimal gejala yang ditunjukkan oleh pasien. Sehingga ketika memasuki ke suatu negara mereka akan lolos dari pantauan pengecekan dari thermal scan.
"Karantina kesehatan di bandara mengandalkan thermal scan dan orang dengan pengawasan. Kalau mereka memiliki gejala klinis minimal akan sulit bagi kita. Dan ini terjadi di sebagian negara kenapa ini cepet di beberapa negara," kata dia.
Hal ini juga yang terjadi dengan kasus dua pasien positif di Indonesia. Yang mana kasus pertama positif diketahui melakukan close contact dengan warga negara Jepang yang positif corona.
"Makanya sumber kontak di Amigos enggak terdetect di bandara karena enggak ada keluhan. Selesai kegiatan engga ada keluhan hintta masuk Malaysia WN Jepang ini keluhkan batuk, agak panas, dan pergi ke rumah sakit dan diketahui positif dia kemudian menelepon salah satu member bahwa dia positif corona. Ini yang terjadi di kondisi saat ini," lanjut Yuri.
Terkait dengan rasio kematian dan tingkat penyembuhan dari second wave virus corona jika dibandingkan dengan gelombang pertama di China. Yuri menyebut rasio angka kematiannya second wave sedikit turun dibanding gelombang pertama.
"Second wave rasio kematiannya dua persen lewat kalau awal 3 persen. Jadi sudah turun dibandingkan sebelumnya," kata dia.