Obat Herbal Efektif Tangkal Covid-19? Ini Kata Pakar
- Pixabay
VIVA – Virus corona COVID-19 telah menginfeksi ribuan jiwa di puluhan negara di dunia. Virus mematikan yang berasal dari China ini juga belum memiliki obat serta vaksin untuk menangkalnya. Tak heran, banyak orang mulai melirik obat herbal sebagai alternatif penanganannya. Jahe dan temulawak, menjadi herbal yang paling banyak diburu.
Rempah-rempah khas Indonesia, seperti jahe dan temulawak bahkan belakangan menjadi herbal yang laku keras di pasar semenjak wabah virus corona mulai menyerang warga negara Indonesia. Para pemburu jahe dan temulawak meyakini, herbal ini mampu mengatasi virus corona. Benarkah?
Di China, masyarakatnya sudah sering menggunakan obat herbal untuk berbagai keperluan sehingga untuk wabah yang satu ini pun juga turut dipercaya mampu diatasinya. Terlebih, diakui oleh pihak pemerintahan China, beberapa pasien yang sembuh turut diberikan tambahan obat herbal sehingga proses penyembuhan semakin cepat.
"Tim di Guangzhou telah merawat lebih dari 50 pasien dan di antaranya tak ada yang menunjukkan gejala yang parah. Di Shanghai, pasien yang diberi kombinasi obat medis dan herbal, biasanya dapatkan hasil tes negatif selama 7 hari. Tanpa obat herbal, proses penyembuhan bisa lebih dari 10 hari," ujar anggota pakar kesehatan nasional pemerintahan, Zhang, dikutip dari South China Morning Post.
Professor di Nanjing University, Zhang Chenyu juga menemukan dalam jurnal Cell Research miliknya pada tahun 2014 silam, di mana tanaman merambat efektif meminimalisir virus inlfuenza pada tikus. Tanaman tersebut direbus terlebih dahulu, di mana persiapannya hampir mirip dengan obat herbal.
Meski begitu, hal ini masih menjadi kontroversi karena sebagain tenaga medis masih terus berusaha mengembangkan vaksin dan obat untuk COVID-19 ini. Di sisi lain, spesialis penyakit dalam dr Suzy Maria Sp.PD mengatakan bahwa pencegahan utama untuk serangan virus dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
"Standard cegah penyakit infeksi di saluran nafas dan sistem pencernaan dengan cuci tangan. Boleh pakai sabun dan air mengalir selama 40 detik atau hand-rub alkohol (hand sanitizer) selama 20 detik," ujarnya di acara HIDUP SEHAT di tvOne, Rabu, 4 Maret 2020
Adapun cara mencuci tangan terdapat enam langkah yang harus dilakukan semuanya mulai dari mengusap telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, gerakan mengunci, jempol, terakhir di ujung-ujung kuku jari. Ia juga menyarankan saat menutup kran air, sebaiknya tidak lagi menggunakan telapak tangan karena kumannya akan kembali lagi.