Cegah Corona, Seberapa Sering Cuci Tangan dan Pakai Hand Sanitizer?
- Viva.co.id/Anisa Widiarini/Gloria
VIVA – Indonesia tak lagi berstatus kebal corona. Pada Senin, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara Indonesia yang positif terkena virus corona atau COVID-19. Untuk mencegah diri tertular virus tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan rajin mencuci tangan dan hand sanitizer.
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dr. Syahrizal Syarif, MPH., Ph.D, juga menyarankan hal yang sama. Menurutnya, hand sanitizer masuk kategori antiseptik, yang mampu membunuh bakteri juga virus.
"Jadi, hand sanitizer itu sesuatu yang kita gunakan untuk tubuh kita untuk membunuh bakteri. Bakteri aja mati dengan alkohol 75 persen apalagi virus," ujarnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Selasa, 3 Maret 2020.
Menurut dr. Syahrizal, pemilihan hand sanitizer harus yang tidak menimbulkan alergi untuk tubuh kita, mengingat fungsinya sebagai pengganti cuci tangan. Selain itu, yang tak kalah penting, perhatikan juga tingkat kandungan alkohol dalam hand sanitizer.
"Alkoholnya harus 75 persen. Biasa digunakan, karena dia tidak menimbulkan alergi untuk tubuh kita. Biasa digunakan untuk bahan antiseptik," lanjut dia.
Tapi jangan keliru antara hand sanitizer dengan desinfektan ya. Meski sejenis, namun fungsinya berbeda. Syahrizal turut menjelaskan perbedaan keduanya.
"Kalau desinfektan sejenis itu, tapi digunakan untuk benda-benda. Yang disemprotkan waktu turun dari pesawat, itu namanya desinfektan," kata dia.
Lalu, seberapa sering kita harus mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer untuk mencegah terjangkit COVID-19?
"Pokoknya kalau habis pergi-pergi. Pakai eskalator pegang, pakai lift pencet, itu sebaiknya cuci tangan. Cuma jangan obsesif, tiap menit cuci tangan," tutur Syahrizal.