Pemerintah Bakal Cek Ulang Spesimen Pasien Meninggal di Cianjur

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Science Alert

VIVA – Pemerintah akan mengonfirmasi kembali terkait spesimen dari seorang pasien yang sebelumnya diduga terjangkit virus corona atau COVID-19 dan meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat pada Selasa pagi, 3 Maret 2020.

Sudah Terdeteksi di Indonesia, HMPV Bisa Diketahui Lebih Dini dengan Skrining

Meski telah mendapatkan hasil negatif, pemerintah masih akan melakukan pengecekan kembali.

"Negatif hasil spesimen (COVID-19) tapi konfirmasi saya belum selesai," ujar Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona Baru, Achmad Yurianto, di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19

Menurut Yuri, pihaknya masih akan memeriksa ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terkait spesimen pasien tersebut. Ia mengatakan, saat ini akan menelusuri apakah spesimen tersebut sudah dikembalikan ke Cianjur.

"Kalau sudah di Cianjur, saya akan tanyakan lagi apakah itu memang spesimen dari orang yang meninggal ìtu," jelasnya.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Sebelumnya, pemerintah telah memastikan bahwa spesimen pasien tersebut negatif COVID-19. Ia menambahkan bahwa penyebab pasien meninggal bukan karena serangan virus corona jenis baru itu.

Ada pun saat ini pemerintah telah mengambil sampel dari 155 spesimen terkait COVID-19, termasuk pasien yang meninggal di Cianjur itu. Meski begitu, hanya dua yang dinyatakan telah positif dan saat ini tengah dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

"Dari 155 spesimen sudah confirm dengan beberapa pengecekan dan diulang, (hasilnya) dua positif yang sekarang dirawat (di RSPI Sulianti Saroso)," tuturnya.

Ilustrasi virus corona

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

Rumah sakit di Tiongkok penuh sesak dengan pasien terinfeksi. Orang-orang kembali memakai masker dan media sosial ramai membahas kemungkinan karantina wilayah (lockdown).

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025